Wednesday, December 19, 2018

Pekon Tambahrejo Barat Sentra Love Bird di Pringsewu

 


PRINGSEWU, SAHARA NEWS- Sejumlah pekon di Kabupaten Pringsewu masing-masing memiliki potensi unggulan. Bila pekon Tulungagung, Tegalsari dan Kediri terkenal dengan usaha anyaman bambu, maka Pekon Tambahrejo Barat terkenal dengan usaha budidaya burung lovebird. 


Tercatat, 60 persen lebih warga setempat yang ikut budidaya burung tersebut. Hal ini pulalah yang dilakukan oleh Imam Kusbiyanto. Pria berusia 29 tahun ini telah menekuni usaha budidaya burung lovebird sejak tahun 2012 yang lalu. 


Imam Kusbiyanto mengaku, pada mulanya dirinya memang memiliki hobi burung. Namun dikarenakan banyak permintaan dari masyarakat, dirinya sembari menyalurkan hobi juga ikut membudidayakan burung love bird. "Jadi intinya hobi yang menghasilkan gitu," ujar Imam Kusbiyanto, Rabu (19/12).


Untuk harga, Imam mengaku per ekor burung lovebird dijual mulai harga Rp. 125 - 150 ribu tergantung usia dan jenisnya. Namun diakuinya saat ini penjualan burung lovebird masih turun, permintaan pasar masih sedikit. 


Terpisah Kepala Pekon Tambahrejo Barat Catur Budi Pramono membenarkan bila masyarakatnya banyak yang budidaya burung love bird. Dirinya sebagai aparat pekon tentunya akan selalu mensuport dan mendukung setiap kegiatan warga selagi itu bermuatan positif.(*)

UOB: Ekonomi RI Bak Roller Coaster Di Tahun Politik 2019

Bank UOB


JAKARTA, SAHARA NEWS- Kondisi perekonomian Indonesia pada semester I-2019 diproyeksi menghadapi banyak tantangan. Sejumlah guncangan yang ada di 2018 masih akan bertahan hingga tahun depan.


Senior Vice President Head of Economics & Research Finance and Corporate Service Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengilustrasikan, kondisi perekonomian Indonesia akan bak roller coaster di semester satu tahun depan.


"Kondisi di semester I akan seperti roller coaster. Oleh karena itu Indonesia akan tumbuh melambat sedikit. Pertumbuhan pasar juga seperti ini saja," kata Enrico di Jakarta, Rabu (19/12/2018).


Enrico menjabarkan ada dua faktor yang mempengaruhi laju ekonomi Indonesia tahun depan, faktor siklus (cyclical) dan faktor struktural. Faktor siklus merupakan faktor yang cepat datang dan pergi (come and go). Sementara, faktor struktural adalah faktor yang menyebabkan perubahan namun prosesnya lebih lama.


Dari faktor siklus, di tahun 2019 salah satu tantangannya adalah ketidakpastian akibat tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Hal itu masih akan bertahan di 2019.


Dari faktor struktural kondisi Current Account Deficit (CAD) yang melebar saat ini akan berdampak pada kondisi tahun depan. Sementara, suku bunga The Fed akan lebih stabil lantaran sudah cukup agresif tahun ini.


"Faktor siklus masih akan berlanjut tapi akan mereda pada akhir semester satu. Volatilitas masih akan tinggi," tambah Enrico.


Menurut Enrico, dalam kondisi seperti ini Indonesia memiliki kesempatan untuk menciptakan kebijakan yang berjangka panjang.


Kendati akan dihantam sejumlah goncangan, lanjut Enrico, Indonesia akan tahan banting di semester I-2019. Ia mengatakan, Indonesia akan cenderung stagnan dan perlu menstabilkan kondisi sebelum 'lari kencang' di semester II.


"Ibarat mengendarai sepeda kita perlu stabilkan keadaan dulu. Tidak boleh berhenti tapi perlu distabilkan dan melambat. Jangan ekspansi dulu sampai separuh dua," imbuhnya.


Selain itu, komunikasi ke pasar secara langsung juga harus dilakukan lebih gencar. Dunia harus tahu bahwa Indonesia sudah terbukti tahan banting, katanya. (CNBC/Rival)

PB PMII Dorong Mahbub Djunaidi 'Sang Pendekar Pena' Jadi Pahlawan Nasional


JAKARTA, SAHARA NEWS - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendorong agar Mahbub Djunaidi dianugerahi gelar pahlawan nasional. Ketua Umum pertama PMII itu dinilai layak menerima gelar tersebut.


"Kita anggap Mahbub Djunaidi layak menerima gelar pahlawan," kata Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang pada Seminar Nasional Mahbub Djunaidi

for Pahlawan Nasional di Gedung Juang Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/12).


Beberapa gagasan besar yang lahir dari tokoh asli Betawi itu dinilainya sangat penting sebagai peletak pondasi negara, seperti negara kemaritiman dan pers di Indonesia.


"Dulu ketika banyak yang bilang Indonesia sebagai negara agraris, tokoh pertama kali yang bicara bahwa Indonesia negara maritim, itu Mahbub. Mahbub juga ikut meletakkan dasar untuk pers bersama beberapa tokoh lain," jelasnya.


Pada kesempatan itu juga diadakan peluncuran Mahbub Institut. Peluncuran ditandai dengan penabuhan gong oleh salah satu Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII, H Ahmad Bagja.


Menurut Agus, keberadan lembaga itu menjadi wadah perjuangan dalam upaya penghargaan untuk Mahbub Djunaidi. "Kita mencoba mensistematisasikan upaya-upaya itu dengan lembaga khusus yang menangani itu," ucapnya.


Ke depan, PMII mengadakan berbagai seminar di daerah-daerah, baik di tingkat Pengurus Koordinator Cabang (PKC) maupun Pengurus Cabang (PC) untuk mengkaji lebih dalam gagasan-gagasan besar Mahbub Djunaidi dan membahas peraturan perundang-undangan tentang gelar pahlawan.


Setelah berbagai kajian dinilai cukup, pihaknya akan mengundang tokoh-tokoh nasional pada zaman Mahbub Djunaidi untuk menyampaikan testimoni tentang sosok yang dipredikati pendekar pena itu.

Pada Seminar ini hadir tiga orang yang menjadi pembicara, yakni Isfandiari Mahbub Djunaidi, Ahmad Romzi dan Yana Supriatna. (Husni Sahal/Kendi Setiawan/NU)

Sunday, December 16, 2018

BM ABA Pringsewu Terima Bantuan Sumur Bor


PRINGSEWU, SAHARA NEWS - Pasca terjadinya kemarau beberapa bulan yang lalu, sejumlah sumur di Pekon Klaten Kecamatan Gadingrejo mengalami kekeringan. Kekeringan juga melanda sumur yang berada di Rumah Tahfidz BM ABA Pokja Pringsewu yang berada di Pekon Klaten.

Ketua BM ABA Pokja Pringsewu Latif Al Imami keringnya sumber air membuat pihaknya melakukan pengeboran sumur, namun saat itu belum memiliki dana sama sekali. Padahal proses pembuatan sumur bor membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Pembuatan sumur bor membutuhkan biaya Rp.10 juta, tapi saat itu belum memiliki dana sama sekali. Tetapi Alhamdulillah, berkat pertolongan Alloh swt ada beberapa orang yang berinfak Rp. 1.650.000," katanya, Sabtu (15/12).

Jadi, lanjutnya, proses pembangunan sumur bor masih membutuhkan biaya Rp. 8.350.000. "Alhamdulillah kekurangan dana sebesar itu dicukupi oleh H. Rusmiati seorang pengusaha meubel Jati Ukir Jepara asal Candimas, Kotabumi," katanya.

Dana tersebut diambil langsung oleh Latif Al - Imami dan tim dengan disaksikan langsung oleh Joko selaku ketua BM ABA Pokja Kotabumi. Latif Al Imami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang diberikan.

"Kami ucapkan jazakallohu khoiron atas infak yang diberikan, InsyaAllah menjadi keberkahan bagi ibu Rusmiati dan keluarga, dan juga suaminya yang dua bulan lalu telah meninggal dunia," katanya.

Terkait proses pembangunan sumur bor, saat ini prosesnya sudah selesai dengan kedalaman 33 meter. Alhamdulillah pengeboran sumur pada hari ini sudah selesai dengan kedalaman 33 meter. Prosesnya tinggal pemasangan mesin," pungkasnya.(*)

Kopri Awards Ajang Penganugrahan Tokoh Penggerak Kopri


BANDAR LAMPUNG, SAHARA NEWS -- Pengurus Koordinator Cabang Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (Kopri) Provinsi Lampung, menghadirkan program sebagai upaya pengharagaan atas dedikasi, loyalitas dan kontribusi para alumni dalam mengawal pergerakan Kopri sekaligus perayaan Hari Lahir (Harlah) Kopri ke-51 tahun.

Dengan mengusung tema "Membangun Sinergi Kepemimpinan Perempuan Korps PMII Puteri Lampung dalam Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan"

Kopri Awards, gagasan PKC Kopri Provinsi Lampung, yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Sheraton Lampung pada hari Sabtu (15/12/2018).

Pada acara ini berbagai nominasi pengharagaan diberikan kepada alumni dan kader Kopri Provinsi Lampung.
Selain itu, Kopri Awards juga memperkenalkan minat dan bakat para kader Kopri di Provinsi Lampung. Seperti seni tari, Paduan Suara dan puisi yang dibawakan oleh para kader Kopri Komisariat UIN Raden Intan Lampung.

"Ini merupakan pembukaan, semuanya sepakat mengadakan forum pertemuan lebih intens dengan nuansa yang beragam," kata Ana Yunita Pratiwi, sekalu Ketua PKC Kopri Lampung pada forum diskusi Kopri Awards.(Tika)

Saturday, December 8, 2018

Gelar RTAR, Rokhimatun Nikmah Nahkodai PMII Rayon FEB 2018-2019

Demis dan Ketua Terpilih Rayon FEB

BANDAR LAMPUNG, SAHARA NEWS - Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) yang merupakan agenda yang selalu ada dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di tiap tingkatan rayon. Kini giliran Rayon Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung selenggarakan RTAR di PWNU 3 Rajabasa, Jumat (7/12)

Selain anggota dan kader PMII Rayon FEB, RTAR Inipun dihadiri sahabat-sahabat rayon Fisip, Fmipa, FP, FH, dan beberapa anggota maupun kader PMII Komisariat Darmajaya.

Ketua Cabang PMII Bandar Lampung, sahabat Erzal Syahreza Aswir sampaikan pesan dalam agenda tersebut

"Semoga siapapun yang nantinya terpilih menjadi ketua rayon yang baru akan membawa feb menjadi lebih baik lagi kedepanya" tutur Erzal, yang juga demisioner Ketua komisariat PMII Unila 2015-2016

Sementara itu, dalam Rapat Tahun Tersebut, terdapat dua calon ketua rayon yang lolos seleksi yaitu Rokhimatun Nikmah (Nikmah) dan Prawati Elok Rahayu (Ayu).


Setelah melewati proses sesuai ketentuan Organisasi. Akhirnya, Rokhimatun Nikmah Terpilih Menjadi Ketua Rayon FEB Masa Khidmat 2018-2019.

"Selamat dan semoga amanah" tutur Rika Wulan Tika, selaku Demisioner Ketua Rayon FEB 2017-2018. (Ratih)

Thursday, December 6, 2018

Peringati Hari Jadi Ke-8, KMNU Unila Selenggarakan Tasyakuran dan Istighosah



BANDARLAMPUNG, SAHARANEWS - Mengawali rangkaian acara peringatan hari jadi yang ke-8 tahun, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Universitas Lampung (KMNU Unila) menyelenggaran istighosah dan tasyakuran di Gedung PWNU 3 Rajabasa. Sabtu (05/12).

Ketua pelaksana kegiatan Fitra Arif Mustofa (Pendidikan Biologi 2017), menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memanjatkan do’a bersama. “Kegiatan ini merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan agar selalu dipermudah dalam segala urusannya. Saya berharap dengan diadakannya acara ini dapat menumbuhkan semangat kita dalam mendakwahkan amaliyah Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah di dunia kampus dan dapat membawa KMNU Unila menjadi organisasi mahasiswa yang beramal ilmiah dan berilmu amaliah.” Jelasnya.

Senada dengan Fitra, Dedy Wijayanto (Ekonomi Pembangunan 2015) menyatakan bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada allah SWT. “Dengan wasilah istighosah ini diharapkan kader-kader KMNU Unila semakin kuat dalam mengemban amanah dan istiqomah dalam melestarikan tradisi dan amaliyah Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah.” Tutup ketua umum KMNU Unila periode 2017/2018. (Wiwi Pratiwi/Egi Andika)

Budaya Yasinan Rutin PMII Universitas Lampung

BANDAR LAMPUNG, SAHARA NEWS- Yasinan menjadi kebiasaan rutin bagi anggota dan kader PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) komisariat Universitas Lampung, yang merupakan budaya ciri Amaliah warga Nahdliyyin

Beberapa anggota dan kader PMII Universitas Lampung, hari ini gelar yasinan rutin setiap malam Jumat , sekaligus menjalin rasa emosional antar para anggota dan kader di PWNU 3 Rajabasa, Kamis (6/12)


Selain dari yasinan dalam perkumpulan anggota dan kader juga melakukan diskusi Persamaan Gender bersama ketua Kopri PMII Universitas Lampung

Sementara itu, Ketua Rayon Hukum PMII Unila, Nasikin sampaikan yasinan menjadi kebiasaan bagi masyarakat di Indonesia khususnya warga NU

"Yasinan ini menjadi kebiasaan bagi masyarakat luas di Indonesia dalam mengirim doa kepada para leluhur,untuk itu terkhusus PMII unila yasinan menjadikan rutinitas tersendiri "tutup Nasikin. (Hasan"Kaderisasi PR Hukum PMII Unila")

Wednesday, December 5, 2018

BM ABA Ajak Bantu Pembangunan Masjid

PRINGSEWU, SAHARA NEWS - Pembangunan Masjid Abdurahman bin Auf yang berada di Pekon Podomoro Kecamatan Pringsewu sudah 60 persen. Saat ini, proses pembangunan yang digagas oleh BM ABA Pokja Pringsewu dalam tahap pemasangan atap rangka baja berat dan cor dak bagian atas mimbar.

Ketua BM ABA Pokja Pringsewu Latif Al Imami mengaku dalam proses pembangunannya saat ini Masjid Abdurrahman Bin Auf membutuhkan 150 lembar genteng pasir multirof ukuran 80 cm x 80 cm, dengan harga Rp. 30.000/lembar. Dari total yang dibutuhkan 400 lembar.

"Kemudian 30 dus granit dari total yang dibutuhkn 230 dus dengan harga per dus granit Rp.130.000. Batu belah untuk pondasi kamar mandi dan pagar 2 rit x Rp. 900/rit. Keramik kamar mandi dan tempat wudhu 70 dus dan harga per dus Rp. 75.000," ujarnya, Rabu (5/12).

Latif Al Imami mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan Masjid Abdurrahman Bin Auf yang membutuhkan dana sebesar Rp. 400 juta. "Mau bangun istana di surga? Mari bantu pembangunan Masjid Abdurrahman Bin Auf," ajak Latif Al Imami.

"Mari salurkan infak dan sedekah terbaik Anda di Bank Muamalat No. Rek. 357 000 1903 a.n. BM ABA Lampung. Dan konfirmasi transfer di SMS/WA : 0823 7553 4818, atau 0812 7347 7773. Dan tambahkan kode unik 221 di ujung donasi Anda : Contoh : Rp 5.000.221 dari Rp 5.000.000," ujarnya.

Disamping itu, pihaknya juga menerima bantuan dalam bentuk material. "Kami juga menerima donasi dalam bentuk barang material, seperti : semen, pasir, batu bata, besi, dll. Alamat Kantor LAZ BM ABA Lampung Jalan Mahoni 1 No. 29 Way Halim Permai Bandar Lampung," terangnya.

Atau dengan mengunjungi alamat kantor LAZ BM ABA Pokja Pringsewu dijalan Kantor Balai Pekon Klaten Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Bisa juga melalui layanan jemput donasi Telepon /WA 0823 7553 4818 an Latif Al Imami.(*)

Peringati Harlah KMNU Unila ke-8, Ini Dia Rangkaian Acara Yang Akan Digelar

BANDARLAMPUNG, SAHARA NEWS - Keluarga Besar Mahasiswa Nahdatul Ulama Universitas Lampung (KMNU Unila) akan menggelar rangkaian acara sewindu hari lahir KMNU Unila dengan tema “Memperkokoh Bingkai Perjuangan dengan Meneladani Akhlaq Nabi Muhammad SAW dalam Membangun KMNU yang Lebih Maju”. Acara ini digelar di PWNU 3 Rajabasa dan di Masjid Al-Wasii Unila, (5 – 9/12).

Ketua pelaksana Fitra Arif Mustofa (Pendidikan Biologi 2017) menyampaiakan bahwa acara ini untuk memperingati hari lahir KMNU Unila yang ke-8 tahun. “Pada hari lahir yang ke-8 tahun ini, akan ada 3 rangkaian acara yaitu Tasyakuran dan Istighosah pada tanggal 5 Desember 2018 yang dilaksanakan di Gedung PWNU 3 Rajabasa, kemudian akan diadakan diskusi kebangsaan dan Unila Bersholawat bersama Habib Abdurrahman Labib bin Ahmad Alaydrus dan K.H. Ahyak Al Ansori di Masjid Al Wasii Unila pada tanggal 8 – 9 Desember 2018”, jelasnya. Dia juga berharap dengan diadakannya rangkaian acara ini dapat menumbuhkan semangat dalam mendawahkan dan melestarikan amaliah Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdliyah di dunia kampus.

Ketua umum KMNU Unila Dedi Wijayanto (Ekonomi Pembangunan 2015) berharap dengan usia ke-8 tahun ini, semoga KMNU Unila semakin baik dan tetap istiqomah berdakwah dan melestarikan amaliah Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdliyah khususnya di kampus Unila dengan tetap berpegang prinsip Islam yang rahmatan lilalamin. (Rouf Kholil)

Thursday, November 29, 2018

Gunakan Akal Sehat Dalam Menerima Informasi

GUNAKAN AKAL SEHAT DALAM MENERIMA INFORMASI

28 November 2018 telah di laksanakan kegiatan Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) di kampus UIN Raden intan Lampung, dimana pesta DEMOKRASI sedang berlangsung. Namun amat di sayangkan pelaksanaan tidak berjalan mulus terjadi keributan antar mahasiswa.

Bermula dari tidak terimanya tim pengusung paslon no 2 (imam-habib), yang mengatakan bahwa adanya tindakan kecurangan dari tim pengusung paslon no 1 (ghofar-dinata), Karena ada oknum yang memberikan statement bahwasannya menemukan indikasi kecurangan, sehingga timbulah tindakan anarkis dari tim paslon no 2 sehingga timbulah keributan di lokasi tps yang membuat tenda di TPS rusak sehingga roboh yang disambung dengan melempar kursi dan batu hingga memakan korban, memuncaknya kejadian ini ketika kotak suara yang ada di TPS tersebut di lempar ke arah kerumunan masa.

Tidak hanya sampai disitu, adanya sweeping dengan menggunakan sajam dan alat bangunan untuk merusak fasilitas negara seperti ruang dosen PBA di fakultas yang dijadikan tempat menyimpan kotak suara hasil pemira dan kotak suara tersebut di keluarkan yang kemudian surat suara dibakar hingga menjadi abu.

Seharusnya kalau memang betul terjadi kecurangan, PEMIRA ini mempunyai prosedur pengaduan, pelanggaran dan sanksi. Panitia pelaksana dan pengawaslah yang semestinya dapat memutuskan kejadian tersebut benar atau tidak, dan di dekat kotak suara saksi saksi calon pun ada bukan malah menjadikan demokrasi kampus ini menjadi ajang premanisme.

Kalau dirasa patuh akan aturan yang ada di PEMIRA disitu ada panitia yang mempunyai aturan dan sanksi, kalau sampai adanya pembakaran seperti ini jelas bukan DEMOKRASI tapi ajang PERUSAKAN, ANARKISME DAN PREMANISME.

Sampai hari ini tidak ada bukti jelas yang membenarkan tindakan kecurangan yang di suarakan tim pengusung paslon NO 2.(mahasiswaKupu-kupu)

#DemokrasiSehat
#DemokrasiBermartabat

Penulis : Mahasiswa UIN RIL

Tuesday, November 27, 2018

Harlah Kopri: Bergerak Lebih Sinergi

Dalam Acara Kopri Komisariat Unila
BANDAR LAMPUNG, SAHARA NEWS - Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (Kopri) ke-51. Kopri Komisariat Universitas Lampung berupaya mengembangkan minat dan bakat anggota dan kader PMII dengan menggelar sejumlah perlombaan. Dan sebagai upaya melestarikan budaya lampung adanya sarasehan.

Mengusung tema "Peran Kopri Dalam Melestarikan Budaya Lokal Lampung" dengan dua pemateri ternama. Udo Z Karzi selaku penulis sekaligus budayawan Lampung dan Sahabat Jauharoh Haddad selaku Ketua PB Kopri demisioner. Diselenggarakan di anjungan Lampung Timur Pkor Way Halim pada hari Minggu (25/11/2018). Yang dibuka langsung oleh Lisdawana, selaku Ketua Kopri Cabang Bandar Lampung.

"Bergerak lebih sinergi," itulah yang disampikan Rika Wulantika, selaku Ketua Kopri Komisariat Universitas Lampung pada sambutannya.

Acara ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap budaya Lampung yang mulai memudar. Dengan harapan mampu mengembalikan kecintaan terhadap budaya lokal. (Ayu)

Tuesday, November 20, 2018

IPNU IPPNU Embrio Penerus Nahdaltul Ulama



Tulang Bawang, Sahara News -  Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ( IPPNU) merupakan organisasi kalangan pelajar dan santri di bawah naungan oleh organisasi besar yakni Nahdlatul Ulama.

Konfrensi Cabang (Konfercab) PC IPNU IPPNU Kabupaten Tulang Bawang ke Lima kembali digelar di SMP IT Nurul Iman pada hari Minggu (18/11/2018). Dengan tema "Membentuk Pelajar Aswaja An-Nahdhyah di Era Milenial"

Eko Setino, selaku Ketua PC IPNU Kabupaten Tulang Bawang demisioner, mengatakan terima kasih dan permohonan maaf. "Berakhir sudah masa kepengurusan kami, karenanya terima kasih atas dedikasi seluruh pengurus dan mohon maaf apabila banyak harapan yang belum terealisasi," kata Eko, pada sambutannya.

Dalam Konfercab kali ini dihadiri oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tulang Bawang, Taufiq Wahyudi, M.Pd.I selaku Wakil Sekretaris. "IPNU IPPNU ini merupakan embrio, generasi penerus Nahdlatul Ulama, jadi harapan besar agar pengkaderannya maksimal dan menghasilkan kader mumpuni di masa mendatang," pungkas Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Tulang Bawang tersebut.(Tika)

Thursday, November 15, 2018

Viral Tentang Kartu Nikah, Ini Kata Wakil Ketua MUI Bandar Lampung

SAHARA NEWS - BANDARLAMPUNG, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Bandar Lampung Drs. Bainalhuri Halim, M.Kom. I angkat bicara terkait rencana Kementrian Agama untuk menerbitkan kartu nikah yang sedang viral dan menimbulkan kerisauan netizen di media sosial yang mengira bahwa rencana penerbitan kartu nikah tersebut untuk menggantikan keberadaan buku nikah yang selama ini menjadi bukti sah dari proses pernikahan. Beliau berpendapat bahwa sepanjang penerbitan kartu nikah tersebut tidak mengurangi nilai-nilai luhur keagamaan tentang pernikahan, hal itu sah-sah saja.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandar Lampung, Drs. Bainalhuri Halim, M.Kom. I mengungkapkan bahwa jika dengan penerbitan kartu nikah dapat mempermudah proses administrasi, maka itu sah-sah saja.
“Kalau dengan kartu itu lebih efektif terutama untuk membantu kepraktisan administrasi, itu sah-saja, bagus,” kata dia. Rabu (14/11/2018).

Bainalhuri menerangkan bahwa saat ini telah banyak layanan syariah yang mewajibkan konsumen untuk menunjukkan buku nikah sebagai syarat administrasi, maka penerbitan kartu nikah adalah solusi terbaik.
” Penerbitan kartu nikah ini karena sekarang sudah banyak Bank Syariah, Hotel Syariah, atau tempat-tempat lainnya yang meminta menunjukkan buku nikah sebagai syarat dalam mengurus administrasi. Tentunya akan merepotkan apabila harus selalu membawa buku nikah kemana-mana,” terangnya.

Sementara, Walikota Bandar Lampung Drs. H Herman HN, MM mengapresiasi rencana penerbitan kartu nikah oleh kementerian agama, meski beliau tidak ingin berkomentar banyak karena ini merupakan program pemerintah pusat.
“Bagus lah, artinya program-program pemerintah ini harus dilihat dulu apa-apa manfaatnya. Saya tidak bisa banyak berkomentar karena itu program pusat,” ucapnya.

Diketahui, Sebelumnya dikutip dari laman resmi Kementrian Agama RI kemenag.go.id, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menegaskan bahwa kartu nikah bukanlah pengganti buku nikah.
“Keberadaan kartu nikah itu implikasi logis dari pengembangan sistem aplikasi manajemen pernikahan atau yang disebut SIMKAH. Kartu nikah bukan sebagai penganti buku nikah. Buku nikah tetap terjaga dan tetap ada. Karena itu adalah dokumen resmi. Ini adalah tambahan informasi dalam rangka agar lebih memudahkan setiap warga masyarakat untuk bila suatu saat diperlukan data-data kependudukan dan status perkawinannya,” tandasnya. (Sus/Rizki)


Thursday, November 8, 2018

Lampung Timur Miskin, Kegiatan Pemerintah Terbengkalai Karna Tidak Tersedia Anggaran

Lampung Timur Miskin, Kegiatan Pemerintah Terbengkalai Karna Tidak Tersedia Anggaran


LAMPUNGTIMUR, SAHARA NEWS - SPD ( Surat Penyediaan Dana) belum turun dari BPKAD lamtim ( badan pengelola keuangan dan aset daerah), mengakibatkan banyak kegiatan terhambat dan belum terbayarkan.

Kegiatan pemerintah daerah Lampung timur yang seharusnya berjalan tepat waktu , jadi terhambat dikarenakan surat penyediaan dana (SPD) tidak kunjung turun ke OPD (organisasi perangkat daerah) Lamtim.

Contohnya di dinas pekerjaan umum (PU) Lampung Timur, tersendatnya pekerjaan rekanan yang seharusnya sudah dilelang beberapa bulan lalu, hingga saat ini masih banyak yang belum dikerjakan.

Menurut salah satu rekanan (red), pekerjaan termin pertama yang semestinya saat ini sudah selesai akan tetapi dikarenakan SPD tersebut belum  ada, sehingga sampai sekarang belum juga selesai dikerjakan dan ada yang sudah selesai dilaksanakan namun belum bisa melakukan pencarian dana. " Mau kapan lagi , karena sekarang saja sudah menjelang akhir tahun." kata dia, Kamis (08/11/2018).

Terpisah, Ketua LSM GIPAK Lampung Timur Rini Mulyati, menanggapi pernyataan dari salah satu rekanan yang mengeluhkan keterlambatan pencairan dana akibat SPD (surat penyediaan dana) yg tak kunjung turun dari pengguna anggaran Lampung Timur, mengatakan hal ini sangat janggal jika terjadi di Lampung Timur dalam proses pengadaan barang dan jasa milik pemerintah.

Karena berdasarkan Permendagri no 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, bahwa sebelum suatu kegiatan pengadaan barang dan jasa di mulai maka pengguna anggaran harusnya sudah memastikan ketersediaan dana melalui SPD, dan SPD inilah yg menjadi acuan atau dasar untuk memulai kegiatan lelang  atau pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa di masing-masing organisasi perangkat daerah.

" Jika SPD nya saja belum ada lalu apa yang menjadi dasar bagi pemerintah kabupaten Lampung timur untuk melakukan kegiatan pengadaan barang dan jasa milik pemerintah, atau diduga Lampung timur ini memang tidak ada ketersediaan dana sehingga SPD tersebut tidak kunjung ada sebagai syarat untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketiga atas kegiatan yang sudah di lakukan." pungkasnya. (Rizki)

Tuesday, November 6, 2018

Gara-gara Makian Ke Prabowo, Bupati Boyolali Dilaporkan Ke Bareskrim

Aksi tolak Prabowo di Boyolali beberapa hari yang lalu.
JAKARTA, SAHARA NEWS - Dilansir dari media Detik.com,- Bupati Boyolali Seno Samodro dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait polemik tampang Boyolali . Seno dilaporkan karena memaki Prabowo Subianto.
Seno dilaporkan oleh seorang warga bernama Ahmad Iskandar. Pelaporan itu didampingi Tim Advokat Pendukung Prabowo.

"Hari ini kita melaporkan Bupati Boyolali, Seno Samodro terkait dengan ujaran kebencian yang dilakukan Seno Samodro dalam hal ini mengatakan Pak Prabowo Subianto, menghina Pak Prabowo Subianto menyamakannya dengan ucapan hewan, ucapan as* yang dalam bahasa Jawa artinya itu an**ng," kata juru bicara Tim Advokat Pendukung Prabowo Hendarsam Marantoko di Bareskrim, gedung KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018).

Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1437/XI/2018/Bareskrim tertanggal hari ini. Seno dituduh melakukan tindak pidana terhadap ketertiban umum sebagaimana Pasal 156 KUHP, jo Pasal 15 KUHP UU Nomor 1 Tahun 1946.

"Jadi ini yang kita gunakan Pasal 156 KUHP, menyebarkan kebencian di depan umum. Jadi itu juncto Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang nomor 1 tahun 1946. Nah junctonya itu menyebabkan keonaran di masyarakat. Jadi artinya dengan perkataan yang menyamakan Pak Prabowo dengan hewan, ini kan penghinaan yang begitu berat," ujarnya.

Hendarsam menilai ucapan Seno sangat tidak beradab dan tidak senonoh. Pihaknya membawa rekaman video, capture video juga dokumen dari pemberitaan sebagai bukti dalam pelaporannya.

"Jadi kita melihat apapun alasannya menyamakan capres yang sedang berkontestasi dengan partai terlapor, ini sangat tidak pantas dan tidak etis. Kan sudah menyampaikan demokrasi sejuk, demokrasi damai, program yang selama ini kita sepakat bersama," ujarnya.

Hendarsam mengatakan tidak ada instruksi dari Prabowo terkait laporan ini. Pihaknya tidak terima dengan ucapan yang dipersoalkan itu.

"Oh nggak ada, Pak Prabowo itu orangnya negarawan lah. Cuma kami nggak terima aja digituin. Kalau satu dibiarkan, nanti yang lain akan ikut-ikutan," ucapnya.
Sementara itu, Ahmad Iskandar mengaku tidak terima dengan makian Seno. Sebab, menurutnya, saling menjelekkan akan membuat orang tidak tenang.

"Saya tidak rela, saya tidak terima seperti ini, soalnya kalau kita saling menjelekkan di depan orang-orang, di depan masyarakat umum, itu akan membuat orang tidak tenang," pungkasnya. (***)

Sunday, November 4, 2018

Kompas Kepengurusan PC IPNU IPPNU Mesuji

MESUJI, SAHARA NEWS -- Tidak menunggu lama, berapa minggu pasca pelantikkan. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Mesuji kembali merapatkan barisan, melebarkan sayap kaderisari.

Rapat Kerja Cabang (Rakercab), sebagai langkah awal PC IPNU IPPNU Kabupaten Mesuji sebagai upaya pemersatu arah dan tujuan kepengurusan dua tahun mendatang. Yang diadakan pada hari Minggu (4/11/2018) di Mukti Jaya.

"Rakercab ini juga sebagai langkah awal untuk menumbuhkan solidaritas antar pengurus," kata Winarso, selaku Ketua PC IPNU Kabupaten Mesuji melalui pesan WhatsApp.

Kompas petunjuk arah menjalankan roda organisasi sebagai haluan masa kepengurusan menjadikan Rakercab sebagai langkah yang  wajib dilakukan setiap kepengurusan organisasi. (Rls)

Saturday, November 3, 2018

Diduga Pelanggaran Pemilu, Caleg PDIP Dilaporkan Ke Bawaslu

TULANG BAWANG, SAHARA NEWS -- Adanya dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan salah satu caleg berasal dari Partai PDI Perjuangan , pelanggaran tersebut di tindak lanjuti oleh Ari Gunawan Tantaka, calon legislatif dari partai Demokrat,yang  mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten Tulangbawang Barat.



Kedatangan Ari bertujuan untuk melaporkan dugaan pelanggaran pemilu yang di lakukan rival politiknya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jumat(2/11/2018).



Dengan membawa sekantong plastik kresek berisi beras seberat kurang lebih 2 kilogram, stiker dan kalender bergambar calon dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) atas nama Rubiono, nomor urut 4 dari Partai PDI-P daerah pemilihan (Dapil) tiga (kecamatan Way Kenanga dan Gunung Agung).


Kedatangan caleg Partai Demokrat nomor urut satu Dapil tiga tersebut di sambut oleh ketua Bawaslu Tubaba, Midiyan, anggota Bawaslu, Sukirman Hadi dan Holdin Hasan yang kemudian mengarahkan pelapor untuk melakukan registrasi di ruangan Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) kabupaten Tubaba.



Sekitar  pukul, 21:00  laporan Ari Tantaka diterima oleh Gakumdu yang beranggotakan dari Kajari di wakili oleh Jaksa Farid SH dan Gegana, Sukirman Hadi, Komisioner Bawaslu Tubaba Devisi Hukum Penindakan Pelanggaran dan Sengketa dan dari Polres Tuba Ipda Benny Ariawan.



“Hasil pemeriksaan laporan saudara Ari Tantaka, caleg nomor urut satu, bahwa ada pembagian beras pemerintah atau bansos yang di duga dari Bulog yang isinya ada stiker dan kalender atas nama Rubiono dari Dapil tiga dari partai PDI perjuangan, jadi untuk sementara sedang diproses di Gakumdu laporannya lagi diregistrasi, setelah ini 1×24 jam besok baru akan memasuki pembahasan satu setelah itu baru penetapan apakah hal tersebut memenuhi unsur pidana atau tidak,” ujar Midiyan.



Sementara itu, diceritakan oleh Ari Tantaka, kami terjadinya dugaan pelanggaran pemilu tersebut bermula saat dirinya mendapatkan laporan dari relawan nya, bahwa warga di tiyuh Tunas Jaya lingkungan RT 19 RW 03 kecamatan Gunung Agung ada pembagian beras bansos yang dibagikan melalui ketua RT setempat.



“Saya sudah melaporkan kepada Gakumdu, Bawaslu kabupaten bahwa telah terjadi dugaan tindak pidana pemilu di Dapil tiga kecamatan Way kenanga – Gunung agung yang dilakukan oleh caleg nomor urut empat atas nama Rubiono dari partai PDI perjuangan dengan alat yang digunakan berupa bahan kampanye berupa kalender dan Stiker yang dimasukkan kedalam bungkusan beras yang diinduksi adalah beras dari bantuan sosial dari pemerintah, harapan saya rekan rekan Gakumdu dapat bertindak cepat dan menindak lanjuti laporan ini,” ujarnya. (Sahara)

Waduh Penyakit Masyarakat! Satpol PP Pesbar Berhasil Ciduk 3 LGBT

PESISIR BARAT, SAHARA NEWS -- Guna menciptakan kondisi tertib dan nyaman di lokasi wisata pantai Labuhan jukung Kecamatan Pesisir Tengah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat melakukan razia atau penertiban kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), Jumat (2/11/2018) malam.



Kasatpol PP dan Damkar kabupaten Pesisir Barat, Syaikhul Anwar, kepada internlampungnews.com  saat di hubungi, Sabtu  (3/11/2018)  mengatakan, “pada penertiban itu pihaknya menjaring tiga orang diduga LGBT yang mangkal di sekitar lokasi wisata pantai Labuhan Jukung. Yaitu Robiansyah (26) warga kampung baru kecamatan Way Krui, Yogi Pranata (25) dan Julius (28) warga Kabupaten Muara Dua, Sumatera Selatan.



“Itu memang tugas trantib jadi apa saja yang mengganggu penyakit masyarakat ya kami lakukan penertiban, termasuk bolos sekolah,  tambang  pasir ilegal, ternak liar, menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat itu memang suatu kewajiban. Tugas kami memang menegakkan perda menjaga ketentraman dan ketertiban masyakat,” kata Kasatpol PP dan Damkar.



Syaikhul mengimbau para orang tua di Pesisir Barat dapat ikut mengawasi anak-anak mereka. Sebab menurutnya, dari catatan pihaknya pelaku LGBT di Krui banyak datang dari luar Pesisir Barat.  Sementara setelah di adakan penangkapan untuk tindak lanjutnya kami akan menyerahkan ke pihak dinas sosial untuk di lakukan pembinaan “ Tutur nya.



Sementara menurut keterangan salahsatu warga yang berada di lokasi pelabuhan jukung yang enggan di sebutkan namanya menyebutkan “ Kami setuju sekali dengan adanya penertiban para LGBT tersebut sebab keberadaan mereka sangat meresahkan, setahu saya keberadaan mereka itu baru ada dan itu pun berasal dari luar pesisir barat dan saya berharap razia seperti ini rutin di gelar agar menciptakan kenyamanan di sepanjang pesisir yang di ketahui bersama adalah lokasi  Taman Hiburan Rakyat“ Ungkapnya. (SAHARA)

Friday, November 2, 2018

Catatan Kecil Soal “KADERISASI” NU (PUBIAN)

Eko Tri Pranoto | Doc. Pribadi
MEDIA SAHABAT NUSANTARA -- Bicara soal kaderisasi tentu tidak akan pernah menemukan ujung. Tidak jarang mengundang perdebatan yang sangat serius. Sebab dalam kaderisasi itu sendiri mempunyai dinamika yang beragam. Nahdlatul ‘Ulama (NU) sebagai  sebagai Ormas terbesar mempunyai sekitar 60 Juta anggota yang tersebar di berbagai negara di dunia. Tentu dengan anggota  yang mencapai puluhan juta merupakan pekerjaan rumah tangga yang tidak mudah bagi NU. Bisa dilihat bahwa harini kaderisasi di NU bisa dikatakan banyak yang tidak berjalan.

Kaderisasi di NU diatur dan dilaksanakan oleh masing-masing Badan Otonom (BANOM). Sesuai dengan bidangnya masing-masing. Baik itu bidang agama, budaya, politik, dsb. Dan diatur oleh AD/ART atau Produk Hukum yang berlaku. Misal dalam GP Ansor dan Fatayat NU ada Pelatihan Kader Dasar (PKD), di Banser ada Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKLATSAR). Aturan tersebut wajib di pahami oleh setiap kader kemudian dilaksanakan oleh pengurus sesuai dengan aturan yang berlaku.

Mengapa aturan kaderisasi wajib di pahami dan dilaksanakan? Sebab kaderisasi itu sendiri memiliki tujuan. Pertama, kaderisasi dilaksanakan sebagai keniscayaan dalam berorganisasi untuk menanamkan ilmu pengetahuan serta wawasan baik itu dalam ruang lingkup internal organisasi maupun ruang lingkup eksternal organisasi. Kedua, kaderisasi dilaksanakan untuk menciptakan rasa militansi, loyalitas dan royalitas yang tinggi dalam berorganisasi. Ketiga, menciptakan rasa kebersamaan. Satu angkatan dan satu jiwa serta satu barisan dan satu cita.

Saling menghargai dan menghormati sesama kader. Jika ke-tiga tujuan tersebut sudah dicapai dengan cara memahami dan melaksanakan kaderisasi dengan baik maka organisi juka akan berjalan dengan baik. Tidak “semrawut dan amburadul” seperti kebanyakan hari ini.

Kultur ASWAJA yang begitu kuat dan sudah melekat dalam praktik spiritual di masyarakat  Pubian merupakan potensi yang sangat luar biasa yang harus senantiasa dijaga dan di pertahankan. Sumber daya manusia yang begitu melimpah ruah  harus di berdayakan karena NU bukan hanya sebagai Jama’ah tetapi juga Jam’iyyah. Kesadaran bahwa NU merupakan Jam’iyyah harusnya direalisasikan dengan Banom-Banom NU yang ada di Pubian berjalan sesual dengan aturan yang berlaku.

Soal kaderisasi NU di Pubian, kata “semrawut dan amburadul”  pun tidak ketinggalan. Hal itu disebabkan proses kaderisasi tidak dijalankan sesuai dengan AD/ART atau Produk Hukum lainya yang berlaku. Proses re-generasi dan proses re-organisasi bisa dikatakan cacat. Sebab banyak yang hari ini menjadi pengurus bahkan pimpinan organisasi tetapi belum pernah mengikuti proses kaderisasi. Disorientasi  pun hari ini terjadi di setiap Banom-Banom NU yang ada di Pubian.

Butuh evaluasi dan refleksi untuk menyikapi realita yang terjadi di Pubian hari ini. Perlu adanya pembenahan secara internal. Serta Formulasi Kaderisasi yang tepat dan sesuai aturan agar NU Pubian dapat bergerak secara masif. Bukan hanya ada secara struktural dan di hegemoni secara kepengurusan oleh sekelompok orang di kampung  tertentu saja. Salam Pergerakan...!!!!


Catatan Kecil Soal “KADERISASI” NU (PUBIAN)

Oleh : Eko Tri Pranoto (GP Ansor Payung Batu)