JAKARTA, SAHARA NEWS - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendorong agar Mahbub Djunaidi dianugerahi gelar pahlawan nasional. Ketua Umum pertama PMII itu dinilai layak menerima gelar tersebut.
"Kita anggap Mahbub Djunaidi layak menerima gelar pahlawan," kata Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang pada Seminar Nasional Mahbub Djunaidi
for Pahlawan Nasional di Gedung Juang Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/12).
Beberapa gagasan besar yang lahir dari tokoh asli Betawi itu dinilainya sangat penting sebagai peletak pondasi negara, seperti negara kemaritiman dan pers di Indonesia.
"Dulu ketika banyak yang bilang Indonesia sebagai negara agraris, tokoh pertama kali yang bicara bahwa Indonesia negara maritim, itu Mahbub. Mahbub juga ikut meletakkan dasar untuk pers bersama beberapa tokoh lain," jelasnya.
Pada kesempatan itu juga diadakan peluncuran Mahbub Institut. Peluncuran ditandai dengan penabuhan gong oleh salah satu Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII, H Ahmad Bagja.
Menurut Agus, keberadan lembaga itu menjadi wadah perjuangan dalam upaya penghargaan untuk Mahbub Djunaidi. "Kita mencoba mensistematisasikan upaya-upaya itu dengan lembaga khusus yang menangani itu," ucapnya.
Ke depan, PMII mengadakan berbagai seminar di daerah-daerah, baik di tingkat Pengurus Koordinator Cabang (PKC) maupun Pengurus Cabang (PC) untuk mengkaji lebih dalam gagasan-gagasan besar Mahbub Djunaidi dan membahas peraturan perundang-undangan tentang gelar pahlawan.
Setelah berbagai kajian dinilai cukup, pihaknya akan mengundang tokoh-tokoh nasional pada zaman Mahbub Djunaidi untuk menyampaikan testimoni tentang sosok yang dipredikati pendekar pena itu.
Pada Seminar ini hadir tiga orang yang menjadi pembicara, yakni Isfandiari Mahbub Djunaidi, Ahmad Romzi dan Yana Supriatna. (Husni Sahal/Kendi Setiawan/NU)
No comments:
Post a Comment