|
Martabak Manis |
Bandar Lampung merupakan pusat Ibu Kota provinsi Lampung, dan
menjadi salah satu piihan destinasi wisata malam. Yang dimana tak kalah dengan Ibu
Kota negara yakni Jakarta, karena wisata malam di Bandar Lampung penuh dengan
pesona. Salah satunya yang menjadi pilihan untuk menikmati malam dan berbincang
hangat yaitu wisata kuliner. Salah satunya yaitu kuliner martabak manis & telur.
Martabak Manis atau yang aslinya bernama Hok Lo Pan awalnya
adalah Makanan Khas Bangka Belitung. Hok
Lo Pan atau Martabak diciptakan oleh orang-orang Hakka ( Khek ) Bangka. Satu-satunya di dunia, makanan orang suku
Hakka (khek) yang memakai nama suku Hoklo. Hampir semua orang di kota-kota
besar seperti di kota Jakarta mengenal Martabak Bangka, nama aslinya di Bangka
adalah Hok Lo Pan (Martabak ). Arti Hurfiah Hok Lo Pan ( Martabak ) adalah Kue
Orang Hok Lo. Lo Pan ( Martabak ) adalah kue yang sangat sederhana. Membuatnya
pun sepertinya mudah. Hanya 12 Menit menunggu Hok Lo Pan ( Martabak ) pun Jadi.
Siapa siihh yang tak mengenal martabak setiap orang pasti
sudah mengenalnya bahkan ada yang menggilainya. Martabak merupakan salah satu kudapan
yang disenangi oleh warga Bandarlampung. Hampir semua orang warga di Bandar Lampung
senang menyantap martabak baik itu martabak manis maupun martabak telur. Martabak
juga dapat menjadi wahana kreatifitas untuk menuangkan sejuta kreativitas kita
yang tanpa batas.
Sepuluh tahun silam,
variasi martabak bangka hanya keju, cokelat, kacang, dan lain sebagainya. Akan
tetapi ditangan pengelola Martabak Bangka & Telor Damang Novi Arianto,
martabak Bangka dapat diisi dengan tarian rasa lainnya. Seperti, coklat Toblerone,
Van Houten, kitkat dan bahkan dapat di-mix dengan 8 rasa menjadi satu dalam
satu loyang martabak yaitu, martabak pizza.
Martbak pizza merupakan martabak manis Bangka yang dipotong
membentuk seperti pizza, yang dimana diatasnya ditaburi ber-bagai rasa yang
berbeda-beda disetiap potongannya. Sehingga sangat enak untuk dinikmati bahkan
dipandang. Banyak warga Bandarlampung yang menyukai bentuk dan rasanya, karena
disetiap potongan akan memanjakan lidah Anda.
Kehadiran martabak manis pizza yang disajikan dikios Martabak
Bangka damang di jalan ZA pagar alam ini contohnya, hampir setiap harinya ramai
dikunjungi oleh pecinta martabak, tak hanya warga lokal tetapi warga yang
berkunjung di kota bandar Lampung juga menyempatkan untuk membeli martabak. karena
martabak inipun dapat menjadi oleh-oleh yang wajib saat berkunjung ke bandar
Lampung.
Inovasi Martabak seperti ini juga telah banyak hadir
diberbagai tempat di Indonesia. Namun, martabak inovasi seperti ini yang hanya
enak dan lembut pada setiap gigitannya hanya ada di martbak Bangka damang
Harga yang dikenakan dikios martabak Bangka damang ini pun
tidak membuat kita untuk merogoh kantong dalam-dalam, hanya cukup dengan harga
90 ribu untuk loyang besar dan 80 ribu untuk loyang yang sedang. Hanya dengan
bermodalkan uang 80-90 ribu kita telah dapat memanjakan perut dan mata kita.
Yang tak kalah uniknya brand yang digunakannya sangat lah
uni yaitu DAMANG yang arti dalam bahasa sunda "sehat", "bersih",
akan tetapi pemilik dari martabak ini bukan lah orang sunda melainkan orang Padang
yang dulunya hanya orang biasa
Riki salah satu pegawai di martbak damang menjelaskan
sedikit sejarah singkat mengenai perkembangan martabak damang "dulu bisa
kami hanya memperkerjakan sanak saudaranya, hingga kawannya yang datang bermaksud
untuk meminta bantuan untuk dicarikan pekerjaan, nmun ia berfikir dari pada
kerja jauh-jauh mending ikut gw aja, lalu beberapa tahun kemudian beliau dapat
membuat cabang yang lainnya, cabang yang beliau buat pertama kali itu kalo gak
salah di gg cengkeh mas"
Kita pun tidak perlu repot-repot menunggu begitu lama, hanya
dengan waktu 15 menit martbak ini telah siap untuk disajikan dan dapat kita
nikmati bersama saudara, kawan, kekasih. Sambil berbincang hangat dan menikmati
malam dibandar Lampung telah membuat kita puas.
Tak hanya dikios pusat yang berletak di jalan ZA pagar alam,
akan tetapi di cabang pembantunyapun dapat kita jumpai martabak varian pizza,
salah satunya di bundaran Raden inten haji mena ini juga dapat memesan martabak
pizza
Menurut salah satu pembeli martabak disini memang banyak
membeli martabak manis ini. "Disini memang ramai mas karena mereka juga tergoda
keunikan dari martabak Bangka damang ini mas" ujar Udin.
Tak hanya memesan martabak saja kita juga dapat memesan
minuman seperti jus buah. hanya dengan uang 10ribu kita sudah dapat merasakan
jus buah yang segar untuk menemani wisata malam anda. Martabak damang memang
bukan hanya menjual martabak saja melainkan jus dan roti bakar.
Roti bakar disinipun menjadi pilihan lainnya. Roti yang
lembut, tebal dan garing. Sesudah dibakar di atas batu pembakaran, tak hanya gugahan
rasanya namun kita juga dapat memesan dengan berbagai varian rasa yang kita
ingin kan. Untuk masalah harga roti bakar ini terbilang murah karena hanya bermodalkan
12ribu kita sudah dapat menikmati roti bakar berisikan cokelat mesis.
Tak kalah dengan roti bakar kini inovasinya ikut dikeluarkan
kembali. Disini kita juga dapat memesan pisang bakar dengan berbagai rasa,
seperti coklat, keju, keju coklat, bahkan yang lainnya yang kita inginkan,
pisang bakar inipun menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang sangat menyukai
buahnya pisang.
"Disini saya paling suka roti bakar mas, karena roti itu
dapat kita nikmati dengan segelas kopi panas" sambut riki
berhenti sampai disitu martabak ini pun mempunyai segudang inovasi-inovasi
yang tergolong unik, salah satunya martabak telor menu spesial. Seperti,
martabak telor keju mozzarella, yang dimana keju diparut diatasnya setelah Martabak
telur siap untuk disajikan. Setelah itu keju yang diletakkan di atas martabak
telur tadi lalu dibakar dengan menggunakan kompor api portable.
Bercerita sedikit mengenai sejarah martbak telur Setelah
ditelusuri ternyata kata Martabak adalah merupakan bahasa Arab yang memiliki
arti "terlipat". Sejarah dari kue Martabak ini sendiri juga cukup
menarik untuk disimak, berawal dari seorang pemuda dari Tegal Jawa tengah yang
bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar yaitu Semarang untuk
berdagang pada tahun 1930. Kemudian beliau bertemu seorang warga India bernama
Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak dan menjadi sahabat.
ketika Abdullah yang
berasal dari India ini diajak kekampung halaman Ahmad dan diperkenalkan dengan
saudara perempuannya, dan perkenalan tersebut menghasilkan pernikahan antara
keduanya. Abdullah ini juga pandai membuat sebuah masakan yang terbuat dari
terigu yang disebut martabak, karena beliau tinggal di Indonesia sehingga
membuat kue Martabak yang lebih disesuaikan untuk lidah orang Jawa yang suka
memakan sayuran, yaitu martabak yang berisi sayuran yang dicampur dengan bahan
lainnya.
Karena makanan ini banyak disukai maka banyak kerabat dan
tetangga dari Ahmad sahabatnya dan istrinya yang diajari membuat kue martabak
tersebut, bahkan makanan ini juga sering diperkenalkan diberbagai acara diluar
kota seperti pasar malam, maupun acara sekatenan di Yogyakarta dan dugderan di
Semarang. Dan kini martabak telur sangat populer di negeri tercinta kita ini
dan sudah tersebar. unik ya sejarahnya
"Disini
memang banyak inovasinya mas, kaya yang tadi saya lakukan itu membuat martabak
telur keju mozzarella, yang dimana keju diparut diatasnya terus kita bakar dengan
kompor portabel" ujar Riki salah satu pegawai martabak Bangka damang.
Martbak inipun tak kalah banyaknya penggemar dibanding
martbak pizza. Terkadang sehari ada saja memesan martabak telor ini "martabak
telor keju mozzarella ini gak kalah loh mas dengan martabak manis, terkadang
saya membuat pesanan martabak telor dalam sehari itu sampai 15-20 martabak"
sambung Riki.
Tak hanya memesan secara langsung kita juga dapat memesan
memalalui aplikasi gofood yang diberikan oleh aplikasi Go-Jek, kita hanya tinggal
menunggu dirumah dengan santai. Pemesanan ini hanya berlaku di are bandar lampung.
Jadi untuk Anda yang belum merasakan dari hidangan yang
telah disajikan oleh martabak damang ini, tidak ada salahnya Anda mampir
sejenak dan menikmati malam di kedai martabak Anda. Anda dijamin dapat merasakan
sensasi yang berbeda.
Penulis : Noprika Irawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Lampung