Monday, October 15, 2018

Pembangunan Balai Pemasyarakatan Kotabumi Akan Segera Rampung

Tim Perencanaan program dan Pelaporan  Kanwil KEMENKUMHAM Lampung didampingi kalapas kotabumi tinjau pembangunan  Bapas kotabumi

KOTABUMI, SAHARA NEWS -- Tim Perencanaan program dan pelaporan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Lampung  didampingi kepala Lembaga Pemasyarakatan  kelas IIA Kotabumi  Tetra Destorie  imantoro  melakukan peninjauan pembangunan Balai Pemasyarakatan Kotabumi hari Senin (15/10/2018).

Dari hasil tinjauan tersebut, Tetra Menjelaskan Bahwa saat ini pembangunan  Bapas sudah tahap finishing akhir atau telah  mencapai 96% dan akan segera rampung sesuai dengan rencana, Balai Pemasyarakatan kotabumi yang dibangun di Jalan Darma Bakti Nomor 65 Bukit kemuning, nantinya akan menaungi tiga wilayah kerja kabupaten yaitu Kotabumi,Waykanan dan Menggala, Tutupnya. (RFz)

#IndonesiaLeaksCumaISU Dibahas Netizen


SAHARA NEWS -- Belakangan publik dihebohkan dengan isu "buku merah" atau IndonesiaLeaks.


Isu itu berawal dari viralnya pernyataan media mantan pimpinan KPK, Bambang Wijayanto yang mengungkap adanya dugaan aliran dana suap kepada pimpinan Polri. Selain KPK, isu itu langsung dibantah oleh Polda Metro Jaya melalui Dir Krimsus yang menangani perkara suap Basuki Hariman.

Selain diramaikan oleh tanggapan elit, Senin pagi (15/10), netizen ikut meramaikan opini soal IndonesiaLeaks sebagai sumber utama berita tersebut. Netizen di Twitter memviralkan tagar #IndonesiaLeaksCumaISU.

Tagar atau hashtag #IndonesiaLeaksCumaISUsempat di posisi terpopuler kedua pada pagi tadi.

Pemilik akun twitter @Saiful_Hadimenyayangkan opini publik dikuasai berita bohong.

"Prof. @mohmahfudmd saja yang ahli hukum dengan tegas sudah mengatakan berita seperti ini akan membuat opini publik dikuasai berita bohong. Kita harus perkuat narasi republik ini dengan berita yang akurat," twittnya.

Pemilik akun lain Romadhon jasn @donjasnmengkomentari isu Indonesialeaks adalah hoax mengutip pernyataan anggota DPR Masinton.

"Anggota Dewan @Masinton yakin ini fitnah," jelasnya.

Sementara pemilik akun @NatsirWalidmengajak, pengguna media sosial agar jangan mau diadu domba dengan isu hoax dan opini liar.

"Hoax sangat berbahaya buat NKRI, maka harus dilawan. Hoax jangan dipelihara di republik ini. Hentikan. Jangan adu domba Polri dengan KLK. Jangan sebar haox," ujarnya.

Tingkatkan Hardskill, Mahasiswa Kehutanan Unila Ikuti Pelatihan Statistika Ekologi

Mahasiswa Kehutanan Unila
BANDAR LAMPUNG, SAHARA NEWS -- Mahasiswa Jurusan Kehutanan Universisitas Lampung yang tergabung dalam komunitas pemerhati konservasi burung Birdpacker-Warriors mengikuti Pelatihan Dasar-dasar Penggunaan Bahasa Pemrograman R untuk Analisis Statistik dalam Penelitian Ekologi yang diselenggarakan oleh Kelompok Pemerhati Avifauna (KPA) Cairina. Bahasa Pemrograman R merupakan sebuah bahasa dan lingkungan pemrograman yang dapat digunakan untuk pengolahan data, analisis data, visualisasi data, dan sebagainya. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari Jurusan Biologi dan Kehutanan yang dilaksanakan di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung (13-14/10). Kegiatan pelatihan ini dihadirkan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam penggunaan bahasa pemrograman R dan analisis data khususnya di bidang Ekologi.

Berdasarkan penjelasan Harnes Abrini dalam sambutannya, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Bahasa Pemrograman R kepada mahasiswa dalam pengolahan data lapangan. “Penggunaan R akhir-akhir ini meningkat pesat di bidang ekologi dan konservasi biodiversitas, terutama untuk tujuan analisis data karena beberapa kelebihan yang membuatnya unggul dibandingkan perangkat lunak statistik popular. Kegiatan pelatihan ini ditujukan kepada mahasiswa yang sedang dan akan melakukan penelitian, karena untuk membantu dalam pengolahan dan analisis data. Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan hardskill mahasiswa dalam era globalisasi saat ini dalam bidang ekologi dan konservasi.” Jelas ketua pelaksana kegian.

Menurut keterangan salah satu peserta pelatihan, Dita Cahya Melati (Kehutanan 2016) mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan dasar Bahasa Pemrograman R ini dapat memberikan ilmu baru dalam pengolahan data atau pengaplikasian ilmu statistik di bidang Ekologi. “Bahasa Pemrograman R ini dapat membantu mahasiswa dalam pengolahan dan analisis data penelitian dengan dengan cara yang tidak terlalu rumit. Saya juga berharap semoga kegitan seperti ini dapat dilaksanakan kembali agar seluruh mahasiswa dapat menggunakan Bahasa Pemrograman R dalam pengolahan dan analisis data penelitian.” Ujarnya. (Rouf Kholil)

Sunday, October 14, 2018

Di Tuding Prabowo Jarang Tampil, Ini Tanggapan Sandiaga Uno

Prabowo Subianto
JAKARTA, SAHARA NEWS  -- Dilansir dari media Detik.com,- Cawapres Sandiaga Uno lebih banyak melakukan kampanye ke daerah dibadingkan Capres Prabowo Subianto. PKS menilai Sandiaga memang lebuh butuh sosialisasi kepada warga.

"Kalau Pak Sandi kan memerlukan sosialisasi yang lebih dini. Kalau Pak Prabowo sudah sekian kali mencalonkan jadi presiden," kata Sekjen PKS Mustafa Kamal di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (15/10/2018).

Mustafa mengatakan Prabowo sengaja untuk membuka komunikasi dengan pihak-pihak tertentu. Prabowo ingin membuka komunikasi kepasa tokoh-tokoh nasional agar tetap bisa merangkul warga.

"Yang dilakukan oleh Pak Prabowo adalah mendatangi titik yang akan membuka jalan bagi beliau untuk berkomunikasi lagi lebih intensif lagi di akar rumput," jelasnya.

Sebelumnya, Sandiaga membeberkan alasan dirinya lebih sering tampil dibanding Prabowo Subianto. Menurutnya, dia masih harus sering tampil karena masih jarang dikenal masyarakat ketimbang sang capres.

"Kita berbagi jadwal, mungkin jadwal saya terlihat padat karena saya punya waktu yang sangat singkat. Saya tuh relatif tidak dikenal di masyarakat, Pak Prabowo sudah dikenal masyarakat, saya turun ke Yogya, orang-orang bilang salam ya untuk Pak Prabowo, Pak Prabowo tingkat pengenalannya sangat tinggi, dia fokus ke isu-isu strategis dan memang menjadi bagian daripada rancangan dan strategi dari pemenangan kita," ujar Sandiaga di Jl M Kahfi II, Jakarta Selatan, Sabtu (13/10).



Dia menegaskan tudingan yang disampaikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin soal Prabowo jarang tampil dibanding Sandi tidak benar. Sebab, mereka berbagi tugas. Sandi juga menyebut dirinya sudah ketinggalan jauh dari Prabowo yang sudah dikenal masyarakat dan terbukti mencintai tanah airnya.

"Bahwa Pak Prabowo itu loving what he does and doing what he loves. Dia terhadap Tanah Air dan bangsa ini dan dia mengerjakan sepenuhnya, dan terakhir itu dia menganggap bertemu dengan masyarakat bagian dari pekerjaannya dia, jadi itu yang saya lihat. Kita level yang dilalui Pak Prabowo dan merupakan suatu kontribusi bagi bangsa ini, karena dia cinta bangsa ini," imbuhnya. (**)

Mapaba Bekal Menempuh Kehidupan Baru

Mapaba dan Pembentukan PK PMII Universitas Malahayati






BANDAR LAMPUNG, SAHARA NEWS -- "Bekal menempuh kehidupan baru," itulah kata Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandar Lampung, Erzal Syahreza Aswir. Pada penutupan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA), Minggu (14/10/2018) di Kantor PWNU Lampung.

Menjalani kehidupan mahasiswa tidak sekedar menuntaskan akademisi, kini berperan sebagai aktivis yang harus peka terhadap apa yang sedang terjadi.

Tuntas mengikuti prosesi mapaba hingga baiat, puluhan anggota baru resmi menjadi  keluarga besar PMII Bandar Lampung yang berasal dari beberapa universitas di Bandar Lampung. (Tika)

Messi Sedih?, Maradona: Messi Tidak Pantas Jadi Kapten

Leonel Messi
SINALOA, SAHARA NEWS -- Dilansir dari media Detik.com,- Diego Maradona mengkritik Lionel Messi yang dianggapnya tak pantas menjadi kapten. Sebab, Messi tak punya jiwa pemimpin.

Kritik ini dilontarkan Maradona karena Messi masih absen membela Argentina usai kegagalan di Piala Dunia 2018. Messi memang memutuskan istirahat sementara dan belum memberi keputusan apapun terkait kelanjutan kariernya di Tim Tango.

Padahal Messi berstatus sebagai kapten tim dan semua orang tahu bahwa dia masih jadi pemain terbaik Argentina sampai saat ini. Namun, Messi tidaklah pantas jika diangkat sebagai kapten baik itu di level klub maupun timnas.

Pasalnya, Messi dianggap tak punya jiwa pemimpin untuk memberikan motivasi kepada rekan-rekan setimnya. Hal ini dirasakan betul Maradona saat memberinya ban kapten di Piala Dunia 2010 di mana Argentina disingkirkan Jerman di perempatfinal dan Messi tak mencetak satu gol pun.

"Messi pemain hebat, tapi dia bukan pemimpin," ujar Maradona kepada Fox Sports Mexico.

"Sebelum bicara dengan pelatih dan para pemain, dia akan bermain playstation. Lalu di lapangan, tiba-tiba saja dia mau memimpin," sambungnya.

"Sia-sia menjadikan pemain sebelum pertandingan bolak-balik 20 kali ke kamar mandi sebagai pemimpin."

"Jangan lagi mendewakan Messi. Messi di Barcelona dan Argentina itu berbeda. Saya tidak akan memanggilnya lagi, tapi jangan pernah berkata tidak."

"Dia adalah pemain terbaik dunia bersama Cristiano Ronaldo. Anda tidak boleh menjadikannya kapten jika ingin Messi tampil bagus," tutup Maradona. (**)

Karang Taruna Kecamatan Pubian Bersama TIM 10 KPS Way Seputih Tetapkan Zona Larangan Tangkap Ikan

Karang Taruna Lampung Tengah
LAMPUNG TENGAH, SAHARA NEWS -- Ketua Karang Taruna Kecamatan Pubian bersama Komunitas Peduli Sungai (KPS) Way Seputih, Lampung Tengah, menetapkan zona  larangan penangkapan ikan di Sungai Way Seputih Kampung Pekandangan. Penetapan zona larangan tersebut ditandai pelepasan bibit ikan oleh Ketua Karang Taruna Kecamatan Pubian dan Ketua Tim 10 KPS Way Seputih pada Rabu 10 Oktober yang lalu.

M Nasihin selaku Ketua Tim 10 KPS Way Seputih menjelaskan kepada tim redaksi bahwa penetapan zona larangan tersebut adalah sebagai upaya menjaga ekosistem sungai yang di lakukan oleh Tim 10 KPS Way Seputih.

"Kami menetapkan zona larangan menangkap ikan di way seputih ini sebagai upaya kita untuk menjaga ekosistem sungai yang semakin hari kerusakanya bertambah parah" ungkap Nasihin, sementara itu, menambahkan ada beberapa faktor penyebab kerusakan ekosistem sungai di sini. Yang paling banyak adalah akibat dari racun ikan atau putas. Racun ikan atau putas banyak digunakan masyarakat sekitar sungai untuk menangkap ikan. Hal itu terjadi karena kurang pahamnya masyarakat terhadap dampak negatif dari penggunaan racun ikan atau putas tersebut.

" sebab itu penetapan zona larangan ini selain untuk memulihkan kembali ekosistem sungai, juga bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar sungai tentang pentingnga menjaga ekosistem sungai. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada Ketua Karang Taruna yang telah mendukung dan ikut terlibat aktif di kegiatan kami". Ujar Nasihin

Senada, Ketua Karang Taruna Pubian M Nasir S.E juga menjelaskan pentingnya menjaga ekosistem sungai. Dan sangat mengapresiasi kinerja Tim 10 KPS Way Seputih.

"Kami sangat mengapresiasi sekali dengan konsistensi yang dilakukan Tim 10 KPS Way Seputih terhadap upaya pelestarian dan pemulihan ekosisten sungai khususnya di way seputih. Kegiatan ini sangat positif sekali sehingga harus di dukung sepenuhnya"  jelasnya yang dikirim ke redaksi Sahabat Nusantara, Minggu (14/10)

M Nasir melanjutkan, Upaya pengembalian ekosistem sungai harus dilakukan mengingat peningkatan kerusakan sungai yang cukup signifikan hari ini.

"Harapan kami kedepan kegiatan seperti ini harus lebih di dukung oleh semua pihak. Terutama Pemerintah yang dalam hal ini mempunyai wewenang penuh. Peran masyarakat juga sangat penting disini, sebab rusak tidaknya ekosistem sungai itu masyarakat yang merasakan. Artinya bahwa manfaat sungai itu dari kita oleh kita dan untuk kita. Kami sangat bangga kepada Nasihin beserta kawan-kawan lainya." Tambah Nasir.

Acara ditutup dengan pelepasan bibit ikan oleh Ketua Karang Taruna dan Ketua Tim 10 KPS Way Seputih. (e_tp)

Saturday, October 13, 2018

Sahabat Demokrasi Lakukan Diskusi Perdana Proyeksi Pemilu 2019

Sahabat Demokrasi Lakukan Diskusi Perdana
BANDAR LAMPUNG, SAHARA NEWS -- Sahabat Demokrasi, Lembaga dengan fokus kajian isu-isu demokrasi. Hari ini lakukan kegiatan perdana sabtuan di sekretariat setempat. Sabtu (13/10)

Kegiatan yang merupakan pelaksanaan misi Sahabat Demokrasi untuk membuka ruang-ruang diskusi dan kajian demokrasi. Yang memiliki tujuan jangka panjang mengenai konsloidasi demokrasi yang berkeadilan.

Diskusi yang digelar kali pertama tersebut mengusung tema “Proyeksi Pemilu 2019: Tantangan dan Strategi Bagi Masyarakat Sipil” dengan pembicara Dr. Muhammad Aqil Irham, Penulis Buku Demokrasi Muka Dua: Membaca Ulang Pilkada di Indonesia dan Drs. Henry Iwansyah, M.A., Peneliti Senior Sahabat Demokrasi. Dan dimodeatori oleh Dr. Rudy, LL.M. serta di ikuti 50 peserta yang terdiri dari lembaga kajian perguruan tinggi, organisasi pergerakan, organisasi kemasyarakatan, lembaga survei, serta pers. Siti Khoiriah, S.Hi,. M.H. selaku Ketua Pengurus Sahabat Demokrasi menyatakan bahwa kegiatan ini akan menjadi diskusi rutin yang akan mengusung tema berbeda-beda sesuai dengan tahapan demokrasi faktual, disamping program-program lainnya.

Selain itu juga, Siti Khoiriyah S.Hi,. M.H. selaku Moderator membuka diskusi dengan menyampaikan bahwa pemilu serentak yang dilaksanakan 2019 akan memancing banyak tantangan terutama bagi masyarakat sipil. Ruang ini yang kemudian digunakan oleh Sahabat Demokrasi, yang di Lampung selama ini belum ada lembaga yang mengisi ruang-ruang kajian tersebut.

Dr. Muhammad Aqil menyampaikan bahwa setelah nation state menjadi tren negara-negara dunia, muncul 2 mazhab besar yang  mengemuka, yakni sosialisme (state oriented) dan liberalisme (person oriented).

"Kedua mazhab tersebut memiliki kesamaan; tidak society oriented. Serupa dengan dinamika yang terjadi di Indonesia, yang  telah mengantarkan penguatan pada ketiga cabang kekuasaan (executive heavy –orde baru; legislative heavy – transisi masa reformasi; dan judicial supremacy –masa reformasi), namun tetap tidak memberikan ruang pada masyarakat sipil. Kehadiran Sahabat Demokrasi pada akhirnya mencoba mengembalikan orientasi terhadap masyarakat sipil terhadap demokrasi" jelasnya

Dilain sisi, Drs. Hendy Iwansyah menyampaikan mengenai perluny pemahaman kuat bagi masyarakat sipil.

"Hal yang terjadi selama ini adalah, hampir tidak pernah terjalin kedekatan antara masyarakat sipil dengan konstituen yang mewakilinya di parlemen. Bila ditarik lebih jauh maka hal tersebut sangat erat kaitannya dengan praktik politik uang. Masyarakat hanya mengetahui hasil akhir dalam suatu kontestasi politik tanpa memiliki ruang dalam mengawal prosesnya" ungkapnya dalam diskusi Sahabat Demokrasi. (RFz)

Projo: Pidato 'Games Of Thrones' Jokowi Jadi Inspirasi Dunia, Kenapa?

Presiden RI Joko Widodo
JAKARTA, SAHARA NEWS -- Dilansir dari Media Detik.com,- Pidato 'Games of Thrones' Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali menuai beragam reaksi. Relawan Projo menilai, pidato Jokowi tersebut telah menjadi inspirasi bagi dunia.

"Pidato Presiden Jokowi bukan hanya memberi inspirasi bagi bangsa tapi kepada warga dunia. Presiden Jokowi telah menerbitkan gagasan bernas tentang masa depan dunia yang penuh tantangan," kata Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Sabtu (13/10/2018)



"Jokowi telah memberikan pesan optimisme, respek dan ajakan untuk terus menumbuhkan kemajuan bagi dunia yang berkeadilan. Jokowi telah mengangkat harga diri bangsa tanpa merendahkan bangsa- bangsa lain. Sebagai warga bangsa kami bangga menjadi warga Indonesia sekaligus warga dunia," bebernya.


Budi menyatakan, pidato Jokowi sangat cerdas dan kekinian. Hal itu dianggap pas di tengah perang dagang dan kompetisi negara-negara dunia.


"Gambar masa depan dunia ada di tangan para pemimpin dunia yang visioner, inovatif, menghargai perbedaan dan punya semangat untuk memajukan dunia yang maju dan berkeadilan. Bukan hanya kini tapi juga bagi generasi yang akan datang," tutur Budi.


Sebelumnya Jokowi bisa dibilang 'menyentil' konflik perdagangan dunia melalui pidato Game of Thrones pada sesi opening plenary (pembukaan pleno) IMF-World Bank (WB) di Bali.


Di depan ribuan peserta yang berasal dari 189 negara, Jokowi berpidato tentang persaingan negara maju yang berujung pada kehancuran dunia.


Presiden Jokowi mengibaratkan kondisi ekonomi dunia seperti serial film Game of Thrones. Perang dagang yang terjadi seperti perseteruan antar Great Houses yang ingin ambil alih The Iron Throne.


Padahal di tengah perebutan kekuasaan itu ada ancaman bersama yang datang dari utara yakni Evil Winter. Selain itu Jokowi yakin perseteruan yang terjadi sama-sama berdampak negatif bagi yang kalah maupun yang menang.


Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual sepakat dengan analogi itu. Contohnya perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dengan China. Keduanya saling menyerang dengan membebani produk masing-masing negara dengan tarif bea masuk yang tinggi.


"Pengaruh perang dagang ini saling menjatuhkan. AS memeberikan tarif yang satu membalas, terus seperti itu. Akhirnya yang terjadi perekonomian menurun, perdagangan global menurun. Akhirnya enggak ada yang menang dan yang kalah, yang dirugikan semuanya," tutur David, Jumat (12/10). (**)

Friday, October 12, 2018

Karang Taruna Pubian Borong Dua Penghargaan Dan Bantuan Mesin Bubuk Kopi Modern Di Acara Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) Lampung Tengah

LAMPUNG TENGAH, SAHARA NEWS --  Karang Taruna Kecamatan Pubian mendapatkan dua penghargaan serta menerima mesin bubuk saat acara Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) yang di adakan oleh Pengurus Karang Taruna Kabupaten Lampung Tengah di Desa Adi Jaya Kecamatan Terbanggi Besar 30 September yang lalu.

Dua penghargaan yang diraih adalah sebagai berikut: 1. Lencana madya 1 (Satya Lencana Aditya Mahadkarya)  Penghargaan untuk karang taruna tingkat desa. 2. Lencana Madya 2 (Satya Lencana Aditya Mahadkarya) Penghargaan untuk karang taruna tingkat kecamatan.

M Nasir S.E selaku Ketua Karang Taruna Kecamatan Pubian mengungkapkan  rasa bangganya atas pencapaian berupa penghargaan dan mesin bubuk kopi yang di terima.

"Saya sangat bangga atas dua penghargaan sekaligus yang di dapatkan oleh karang taruna pubian. Ini merupakan hasil dari kerja keras teman-teman sekalian. kami ucapkan terimakasih kepada bu helmi selaku ketum karang taruna lampung tengah, dan pembina umum kami bapak Isa Ansori selaku camat pubian yang selalu mensuport kegiatan kami, serta kawan-kawan karang taruna kampung se kecamatan pubian. Khususnya kawan-kawan dari kampung pekandangan yang telah mengharumkan nama pubian. Berkat kawan-kawan semua Karang Taruna Pubian menjadi percontohan bagi karang taruna lainya." Ungkap Nasir.

Selain itu, Eko Tri Pranoto selaku ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Karang Taruna Manunggal ( Kang TARMAN) yanh juga merupakan aktivis PMII Lampung mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan yang di berikan oleh Pemkab Lampung Tengah.

"Kami ucapkan terimakasih banyak kepada Pemkab Lampung Tengah yang telah memberikan kepercayaanya berupa penyerahan mesin bubuk kopi modern kepada kami. Tentu ini tidak akan kami sia-siakan. Sebab salah satu misi kami sebagai karang taruna adalah mengembangkan potensi ekonomi masyarakat. Dengan adanya mesin ini tentu akan menambah sumber pendapatan serta penyerapan tenaga kerja dengan cara pemberdayaan tenaga produksi. Harapan kami tentunya ketika ada ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat khususnya pemuda, maka para pemuda kampung tidak perlu jauh-jauh merantau. Cukup di daerahnya saja sambil ikut berperan aktif memajukan peradaban masyarakat di daerahnya." Ucap eko, melalui rilis yang dikirim ke redaksi. Jumat (12/10)

Acara Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) Lampung Tengah berlangsung sangat meriah sekali. Diikuti oleh seluruh Karang Taruna Kecamatan se-Kabupaten Lampung-Tengah. (e_tp)

Prabowo Ikuti Slogan Trump, Buntung Apa Untung?

Calon Presiden Nomor urut 2, Prabowo Subianto di acara Rakernas LDII

JAKARTA, SAHARA NEWS  – Dilansir dari media Detik.com,- Slogan 'Make Indonesia Great Again' yang dilontarkan Prabowo Subianto  dinilai bisa menjadi pisau bermata dua bagi capres nomor urut 02 tersebut. Slogan itu bisa saja membuatnya untung, tapi juga bisa membuat Ketum Partai Gerindra itu buntung.

Pendapat di atas disampaikan Direktur Eksekutif lembaga survei Median, Rico Marbun via pesan singkat, Jumat (12/10/2018). Rico mengatakan, untung buntung tersebut terkait hubungan 'Make Indonesia Great Again' dengan slogan 'Make America Great Again' yang digunakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat kampanye.

"Yang berkuasa sekarang di Amerika jelas Donald Trump," ujarnya.

Dengan demikian, kata Rico, Prabowo akan dikaitkan dengan Trump yang saat ini berkuasa. Slogan itu menunjukkan sinyal kedekatan eks Danjen Kopassus itu dengan presiden AS yang diusung Partai Republik itu.

"Sinyal ini artinya Prabowo walaupun banyak didukung oleh Islam politik, tapi intinya friendly dengan Amerika," kata Rico.

Menurut Rico, kedekatan itu sekaligus untuk mematahkan pendapat negatif yang sebelumnya diberikan AS kepada Prabowo.

"Bagi Prabowo sebenarnya ini sekali dayung dua tiga pulau terlampaui," ujarnya.

Lebih lanjut, Rico berpendapat, slogan itu sekaligus memberi peringatan dan framing pada petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Trump juga diidentikkan kerap bersikap keras kepada China.

"Jokowi bisa diframe cukup dekat dengan China," kata Rico.

Rico juga mengatakan, slogan 'Make Indonesia Great Again' dapat menjadi senjata untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi. Terutama, terkait kinerja Jokowi yang menurut Prabowo belum mampu menjadikan Indonesia ini hebat.

"Sehingga Prabowo harus bicara Indonesia Great Again. Ini penting karena dalam pertarungan level negara, impresi postif dari dunia internasional cukup penting," tuturnya.

Namun di sisi lain, menurut Rico, slogan yang terkesan menunjukkan kedekatan Prabowo dengan Amerika itu juga bisa dimanfaatkan kubu Jokowi. Mengingat, selama ini jantung gerakan Prabowo adalah Islam politik.

"Bukan rahasia, di kalangan islam politik kebijakan Trump sering diartikan sebagai rasis dan islamofobia. Bila tiba tiba dipadankan dengan Prabowo yang memilih slogan yang sama dengan Trump, jelas bisa melukai basis pemilih Pemula," pungkas Rico. (**)

Kenapa Hoax Makin Liar dan Tak Terkendali? Ini Ulasannya

Tolak Hoax

JAKARTA, SAHARA NEWS  -- Kian lama hoax terasa kian liar. Media sosial dan aplikasi obrolan makin sesak oleh informasi palsu yang meresahkan. Kenapa itu terjadi?

Dilansir dari media Detik.com,- Pakar Komunikasi Digital Universitas Indonesia (UI) Dr Firman Kurniawan Sujono punya analisis soal kian liarnya hoax. Dia mengajukan dua teori.

"Teori pertama: manusia cenderung mengimitasi perilaku manusia lain. Dalam adanya perilaku tertentu yang mendatangkan daya tarik, maka akan diimitasi manusia lain," kata Pakar Komunikasi Digital UI, Dr Firman Kurniawan Sujono. Jumat (12/10/2018).

Contohnya, kata Firman, ketika seseorang mem-posting kekhawatiran, kecemasan, ketakutannya di sebuah media sosial dan mendapatkan tanggapan dari khalayak lainnya, maka perilaku ini akan diikuti orang lain lebih banyak. Terjadilah copy perilaku untuk mendapatkan respons yang sama. Termasuk jika yang di-share adalah konten hoax. Terjadilah jejaring hoax.

"Teori kedua, kekhawatiran, kecemasan, ketakutan, bisa bersumber dari keadaan cognitive dissonance. Disonansi terjadi ketika ada gap antara pengetahuan, keyakinan dengan perilaku aktual. Manusia normal, di luar kesadarannya menghendaki keadaan konsonan. Maka diperlukan upaya tertentu, termasuk berkomunikasi, ketika seseorang mengalami disonansi, agar kembali nyaman," ulas Firman.

Dalam hal hoax, dia melanjutkan, ketika informasi tercerna pengguna media sosial tertentu dan membuatnya pada posisi disonan, ia perlu mengembalikan diri pada posisi konsonan. Hoax yang diterimanya, walaupun belum jelas kebenarannya, telah mengubah keseimbangan konsonansinya. Lalu, agar kembali ke keadaan konsonan, dia merasa perlu menindaklanjuti informasi yang diterimanya dengan berkomunikasi, dan tak menutup kemungkinan juga dengan menyebarkan ke jejaring yang lebih luas.

"2 Keadaan di atas pada gilirannya memperlebar jangkauan hoax. Semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi hoax akan menyebabkan imitasi perilaku yang sejenis. Juga, masyarakat yang mengalami disonansi akibat hoax merasa perlu bertindak untuk kembali ke posisi konsonan, dengan melemparkan hoax yang telah diterimanya," ujar Firman.

"Jadilah masyarakat hidup dalam perangkap hoax yang makin rumit dan tak tuntas. Kebenaran menjadi makin sulit diraih," imbuhnya.
Namun kondisi itu bukan tanpa jalan keluar. Firman mengatakan harus ada peran aktif dari pihak-pihak yang memahami gelombang hoax.

"Pihak-pihak yang memahami mekanisme gelombang hoax harus membangun sistem ketahanan masyarakat terhadap hoax. Apa itu? Menahan kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya. Inilah yang disebut sebagai literasi emosi masyarakat terhadap informasi. Satu fase lebih lanjut dari literasi media," pungkasnya. (**)

Thursday, October 11, 2018

GNR Beri Kartu Kuning Untuk Tim Prabowo, Ada Apa?

Kartu Kuning Untuk Tim Prabowo | Doc. detik.com
JAKARTA, SAHARA NEWS -- Dilansir dari Detik.com,- Garda Nasional untuk Rakyat ( GNR ) mendatangi Bawaslu RI untuk memberikan keterangan terkait laporannya terhadap Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang dituding telah melakukan kampanye hitam lewat penyebaran hoax Ratna Sarumpaet . Saat tiba di Bawaslu, GNR membawa kartu kuning untuk Prabowo.

"Kartu kuning yang kita bawa ini sebagai peringatan kepada Pak Prabowo Subianto, kami menduga bahwa pak Prabowo Subianto telah melakukan pelanggaran PKPU No 23 Tahun 2018 Pasal 69 ayat 1 poin b," kata Sekjen GNR Ucok Choir di Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Choir berharap Pilpres 2019 berlangsung tertib dan aman.

"Nah, ini semoga tidak terulang kembali. Jadi ini adalah sebuah peringatan karena kami juga bukan eksekutor, hanya sifatnya mengingatkan semoga pemilu ke depan yang akan kita selenggarakan 6-7 bulan lagi berjalan aman, tenteram, dan tertib, langsung, bebas, rahasia," ungkapnya.

Sementara itu, Presidium GNR M Sayidi mengatakan ada dua saksi pengurus GNR yang akan memberikan keterangan klarifikasi kepada Bawaslu. Selain itu, pihaknya telah membawa bukti berupa berita dari media online dan media cetak untuk menguatkan laporannya.

"Dua saksi yang kita hadirkan itu ada Ucok Choir dan Saudara Wahyu. Mereka sebagai saksi, mereka semua pengurus GNR," jelas Sayidi di lokasi yang sama.

Sebelumnya, GNR melaporkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Bawaslu. Pasangan capres nomor urut 02 ini dituding telah melakukan kampanye hitam lewat penyebaran hoax Ratna Sarumpaet

"Hari ini kita mau melaporkan pasangan pilpres nomor urut 02 Bapak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Kami menduga melakukan kampanye hitam karena menyalahkan rezim Pak Jokowi. Pak Jokowi adalah pasangan pilpres nomor urut 01," ujar Sayidi di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).

GNR meminta Bawaslu memberikan sanksi berupa pendiskualifikasian Prabowo-Sandi. Pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin itu juga menyayangkan integritas Prabowo dengan ikut menyebar berita bohong soal Ratna Sarumpaet. (**)

Prabowo: Solusi Masalah Bangsa Sudah Ada Dalam UUD 45

Prabowo Subianto
JAKARTA, SAHARA NEWS -- Hari kedua Rakernas LDII, Prabowo memberikan pembekalan kepada peserta Rakernas LDII. Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam memaparkan fokus kegiatan LDII, yang sekaligus menjadi aspirasi warga LDII untuk dijadikan program pembangunan para capres.

“LDII terdapat di 34 provinsi dan 514 DPD kabupaten/kota. Jumlah pesantren kami sejumlah DPD kabupaten/kota. Para dai kami berdakwah hingga ke Australia, Asia, Eropa, hingga Kongo,” ujar Abdullah Syam. Ia berharap para peserta yang berjumlah 1.500 orang ini bisa mendengar pemaparan Prabowo, mengenai tantangan yang dihadapi bangsa sekaligus solusi.

Dalam pemaparannya, Prabowo menukil buku yang ia tulis Paradoks Indonesia: Negara Kaya Raya, Tetapi Masih Banyak Rakyat Hidup Miskin. Ia menyebut kekayaan alam tak bisa menyejahterakan rakyat, karena elit politik lebih mementingkan kepentingannya sendiri, di atas kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan rakyat.

“Seluruh mineral yang ada untuk mendukung Indonesia sebagai negara industri terdepan, namun semua bahan-bahan itu justru diekspor. Orang-orang hebat di Indonesia tak dimanfaatkan kemampuannya sehingga negara ini rugi. Kita terus hidup dari utang dan elit politik menyatakan hal itu biasa,” ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, elit politik adalah siapa saja yang menjadi pimpinan, termasuk dirinya. Prabowo menyatakan, dirinya juga pernah menjadi bagian yang negara ini ketika menerapkan ekonomi neoliberal. Namun dampak buruk dari ekonomi neoliberal menyadarkannya, bahwa kekayaan yang dimiliki oleh segelintir orang tak akan menetes kepada orang lain – sebagaimana keyakinan penganut neoliberal.

Neoliberal sangat menarik bagi negara kaya, namun menurutnya, membuat kesenjangan kesejahteraan antara yang miskin dan kaya, “Dolar naik dari Rp10.000 menjadi Rp15.000, artinya kita rugi Rp5.000. Kerja keras upah tetap namun nilainya berkurang. Artinya kita makin miskin. Inilah akibat dari neoliberalisme. Negara pun hidup dari utang,” ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, kini negara-negar maju seperti AS justru menolak neoliberalisme. Setelah kalah dengan ekonomi Tiongkok, AS tak mengakui lagi pasar bebas. Ia menyontohkan Amerika yang bersemboyan America Great Again! Yang memproteksi sumberdaya alam dan penyediaan lapangan kerja untuk rakyat AS.

Neoliberal, menurut Prabowo juga menyebabkan segelintir orang menguasai sumberdaya yang besar, “Rasio Gini 45,4 artinya 1% orang menguasai 45% sumber daya. Di bidang pertanahan menurut data Walhi, tanah di Indonesia banyak dikuasai swasta. Rasio Gini tanah mencapai 80, yang artinya 1% orang menguasai 80% tanah di Indonesia,” ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, ia tak membenci swasta, namun negara harus lebih berperan. Selama 73 tahun merdeka, neraca perdagangan Indonesia hingga 2012 menguntungkan Indonesia. Hanya saja US$ 300-an miliar uang swasta tak masuk lagi ke Indonesia. Tapi disimpan di luar negeri.

Prabowo menegaskan, segala masalah bangsa sudah siberikan solusinya oleh para pendiri bangsa. Menurutnya, solusi itu ada dalam UUD 45 pada pasal 33. sebesar-besarya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

Prabowo lalu menyebut, salah satu warga LDII yang bisa menanam singkong,  yang satu singkong memiliki berat di atas 100 kg. Bila mampu menanam 100 pohon bisa memperoleh 1.000 kg. Singkong-singkong ini bila diubah menjadi etanol, dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.

“Saya yakin negara kita mampu berdiri di atas kaki sendiri. Negara kita sangat kaya. Negara yang berpijak pada kepentingan nasional, kepentingan rakyat Indonesia itu yang kita utamakan,” ujar Prabowo.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, Abdullah Syam menyatakan Rakernas ini, merupakan aspirasi warga LDII untuk memberi masukan kepada para capres. Dan LDII juga membutuhkan berbagai masukan dari para capres untuk

Adapun delapan bidang yang jadi fokus perhatian dan menjadi aspirasi LDII adalah: pertama, dakwah. Di bidang dakwah, LDII memandang setiap manusia berhak memperoleh hikmah. Untuk itu LDII tak hanya berdakwah di perkotaan, namun ke kalangan yang terpinggirkan, seperti di perkampungan kusta di Nganget, Tuban, jawa Timur, di kelompok penyandang tunarungu di Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Dakwah LDII juge menyentuh warga di Lapas.

Kedua, di bidang kebangsaan, LDII menanamkan rasa cinta tanah air. LDII sejak 1972 telah berasaskan Islam, dan memandang Islam menjiwai Pancasila. Dalam bidang kebangsaan, LDII mendorong pelestarian dan pengembangan bahasa, sebagai aset bangsa yang menyatukan bangsa Indonesia. Ketiga, di bidang pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola LDII fokus untuk melahirkan generasi yang profesional religius.

Keempat, bidang kesehatan, LDII mendorong pemanfaatan obat herbal sebagai pendamping obat konvensional. Obat herbal bisa menjadi pengobatan utama, saat harga obat melambung tinggi.  Kelima, di bidang energi baru dan terbarukan, LDII telah memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan pembangkit listrik mikrohidro. Keenam, di bidang ekonomi syariah, LDII membentuk lembaga pembiayaan syariah dan mendirikan koperasi berbasis syariah, dengan menekankan kerja sama bukan kompetisi.

Ketujuh, di bidang ketahanan pangan, LDII mendorong pemanfaatan lahan tak produktif menjadi produktif. Warga LDII berhasil menyulap lahan gambut menjadi lahan yang dapat ditanami. Dan kedelapan, LDII mendorong warganya dalam memanfaatkan teknologi digital, kecerdasan artifisial, dan robotik. (Rls)

Karang Taruna Pubian Gandeng Ansor Galang Dana Peduli Korban Gempa & Tsunami Palu, Sigi, dan Donggala.

Galang Dana Untuk Sulawesi Tengah
LAMPUNG TENGAH, SAHARA NEWS --Puluhan anggota Karang Taruna Kecamatan Pubian dan Ansor Turun Kejalan galang dana untuk korban gempa dan tsunami Palu, Sigi, dan Donggala. Kamis (11/10/2018)

Galang dana dilakukan di dua titik. Titik pertama di mulai pukul 08:30 WIB s/d pukul 09:30. Lokasinya di pasar Kampung Payung Rejo. Titik Kedua di mulai pukul 11:00 WIB s/d pukul 12:00 WIB di Balai Kampung Segala Mider.

Eko Tri Pranoto selaku Koordinator aksi galang dana mengungkapkan kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap saudara kita yang tengah berduka.

"Aksi galang dana ini kami lakukan sesuai intruksi dari ketua kami, Bung Nasir. Sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara kita di sulteng. Bahwa Luka mereka luka kita dan derita mereka adalah derita kita jua. Alhamdulillah aksi galang dana ini juga di ikuti oleh kawan-kawan dari PAC Ansor Pubian. Tentu ini merupakan sebuah sinergisitas yang sangat positif sekali. Rencana kami setelah di pasar payung rejo, kami langsung meluncur ke titik kedua di balai kampung segala mider". Ungkap eko.

M Nasir S.E selaku Ketua Karang Taruna Kecamatan Pubian menjelaskan bahwa aksi galang dana untuk korban Tsunami dan Gempa merupakan kewajiban kader Karang Taruna sebagai misi kemanusiaan.

"Kami intruksikan kepada anggota kami untuk turun kejalan melakukan aksi galang dana. Bukan sekedar memberikan bantuan belaka. Tapi sebagai wujud solidaritas misi kemanusiaan. Aksi galang dana ini akan kami laksanakan dalam beberapa hari kedepan. semoga dapat bermanfaat bagi yang menerima maupun bagi yang memberi". Ujar Nasir.

Kegiatan tersebut di tutup dengan Do'a bersama dan penghitungan jumlah bantuan yang didapat. Menurut informasi, jumlah bantuan yang di dapatkan sebanyak Rp. 3.073.000. (e_tp).

Wednesday, October 10, 2018

Di Rakernas LDII, Jokowi Ingatkan Jangan Ada Fitnah Jelang Pemilu

Presiden RI
JAKARTA, SAHARA NEWS --. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Rakernas yang diikuti 1.500 peserta dari tingkat Dewan Perwakilan Wilayah (Provinsi) dan Dewan Perwakilan Daerah (Kabupaten/kota). Acara ini juga diikuti peninjau yang terdiri dari para ulama, pengurus DPP, pengasuh pondok pesantren, dan sekolah yang berada di bawah naungan LDII. (10/10)



“Acara ini sangat strategis karena bertepatan dengan tahun politik. Untuk itu, kami menggelar rakerna untuk mengumpulkan aspirasi dari bawah yang bisa menjadi masukan bagi para capres. Jadi Pilpres bukan ajang komunikasi searah dari para kandidat. Justru ini waktu yang baik bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasinya,” ujar Ketua Umum DPP LDII, Abdullah Syam.



Menurut Abdullah Syam, lima tahun masa pemerintahan presiden, masyarakat bisa merasakan langsung dampak program kerja. Maka masyarakat berhak memberikan masukan dan mengevaluasi untuk perbaikan. Siapapun presidennya nanti.



Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bangsa Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar, sekaligus menyimpan perbedaan yang besar, “Wilayah Indonesia setara perjalanan dari London ke Istambul, kita memiliki 714 suku, 1.500 bahasa, dan keragaman suku dan budaya. Bandingkan negara ini dengan negara lain, terlihat betapa Indonesia bangsa yang besar. Namun ingat, ancaman perbedaan juga besar,” ujar Jokowi.



Maka, presiden mengingatkan jangan sampai bangsa ini pecah hanya karena Pilkada, Pileg, dan Pilpres, “Kampanye politik yang didasari kebohongan, hoax, dan fitnah hanya memecah belah bangsa ini,” ujar Jokowi. Presiden mengingatkan, energi bangsa ini seharusnya diarahkan untuk menyambut perubahan dunia yang cepat.



Era indutri 4.0 merupakan era yang sangat dinamis perubahannya. Pasalnya, sejak revolusi industri pertama, telah terjadi 3.500 perubahan dalam industri 4.0. Mulai dari kecerdasan buatan, otomatisasi robot, cryptocurrency, bitcoin, hingga virtual reality, dan 3D printing, “Meskipun luar biasa, membuat pekerjaan makin cepat namun membawa dampak negative pula. Untuk itu, kita harus mempersiapkan bangsa Indonesia mengantisipasi sekaligus memanfaatkan kecanggihan teknologi di era industri 4.0,” papar Jokowi.



Bagi pengusaha, industri 4.0 menguntungkan karena dapat menekan biaya produksi. Namun dari sisi penyerapan tenaga kerja, bisa merugikan masyarakat. Untuk itu bangsa ini perlu mengantisipasi.



Di samping itu, tekanan dari negara lain membuat ekonomi Indonesia terimbas, karena negara-negara kini sudah tak berbatas. Jokowi menyontohkan ekonomi Indonesia sangat terpengaruh oleh kebijakan negara lain, kebijakan Bank Federal, bahkan kebijakan ekonomi negara lain bisa mempengaruhi Indonesia. Untuk itu, menghadapi negara yang sudah tak memiliki batas, pembangunan karakter menjadi sangat penting. Bangsa Indonesia harus menjaga nilai, tata krama, etika, dan sopan santun agar tak ikut terimbas efek negative dari fenomena global. 

Dalam rakernas ini,  DPW LDII Provinsi Lampung mengirimkan utusan dari berbagai unsur yaitu Unsur Dewan Penasihat , ketua dan sekretaris DPW LDII Provinsi Lampung serta ketua DPD LDII kab kota se provinsi lampung. (RFz)

Monday, October 8, 2018

PC PMII Cilegon : Peran Strategis PMII Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Bonus Demografi 2030

PC PMII Cilegon
CILEGON, SAHABAT NUSANTARA -- PC PMII (Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia) Kota Cilegon menyelenggarakan kegiatan internasional konference dan muspimcab, Minggu 7 Oktober 2018.

Kegiatan ini di ikuti puluhan kader PMII Se-Kota Cilegon, diantaranya kampus Al Khairiyah, Kampus Fakultas Teknik Untirta, dan Kampus Insan Unggul, Majelis Pembina Cabang dan beberapa alumni Kota Cilegon.

Wawan setiawan, ketua penyelenggara memaparkan dalam sambutannya, bahwa PMII sampai hari ini masih konsisten dalam mengawal isu-isu strategis baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal daerah."Hari ini masih konsisten membawa gagasan dan peran strategis PMII dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Bonus Demografi 2030" ujar waone sapaan akrabnya.

Di tempat yang sama Mahmudin selaku Ketua PMII Kota Cilegon dalam sambutannya mengatakan PMII Cilegon sedang mendorong kader-kader agar mampu melanjutkan study minimal sampai jenjang S2.

"Ini tareget PMII Cilegon tidak main-main, makanya kita bekerjasama dengan PCINU di Belgia, Inggris dan Rusia, kita bahas Securty Cyber, Spionase dan Intejen, juga kita membahas tentang Financial Technology" ujarnya dalam sambutan.

Majelis Pembina di wakili sekertaris m Mabincab Wildanurrizal menitipkan pesan kepada kader-kader agar terus istiqomah dalam menjalankan kegiatan kegiatan yang produktif " Mumpung masih muda kalian harus produktif, karena muda itu cuma sekali"

Sampai kegitan ini selesai berjalan dengan lancar. (RFz)

Thursday, October 4, 2018

Tuntutan dan Idealisme di Bayang-bayang Partikularitas Semu

OPINI, MEDIA SAHABAT NUSANTARA -- 20 tahun berlalu, kemerdekaan dan kemanusiaan belum terbangun dari tidurnya. Selingan singkat demokrasi dan modernisasi hanya mampu menciptakan kesombongan dan fanatisme dalam bingkai kebodohan. Belum juga bisa mengikis euforia pergerakan komunal model ‘98.


Bangku-bangku perkuliahan seringkali terlihat suram, banyak mahasiswa yang senewen. Seakan mereka membiarkan kabut kelam terus bergulir. Waktu bahkan sama sekali tidak mampu menyadarkan para pemuda tentang budayanya, musyawarah dan mufakat seperti dikhianati, padahal Demokrasi, mahasiswa seperti terjebak ke dalam partikularitas semu. Tidak peduli seberapa besar konstribusi mahasiswa, di Universitas Lampung, pendukung idealitas selalu buta, kurangnya literasi menjadi sebab kefanatikan mahasiswa. Fanatisme telah melahirkan pergerakan mahasiswa yang ultra-ketololan.


Bahkan Creativity international yang dicanangkan dunia internasional di australia pada tahun 1998, dimana indikator pemuda millenium ke-3 adalah penguasaan teknologi, dan ide inovatif masih belum cukup memberi pemahaman kognitif. Muara pergerakan seakan terjebak keruang-ruang populis. Tuntutan dan aksi diagung-agungkan, tetapi landasan dan dasar dikerdilkan, sehingga merusak hubungan baik antara pihak akademisi (Rektorat) dan Mahasiswa.


2 Oktober 2018, pada hari selasa, bila tembok-tembok Rektorat mampu berbicara, biarlah ia menjadi saksi kefanatikan mahasiswa yang berafiliasi pada Gerakan 5000 Mahasiswa Unila Berdaulat. Dibawah terik panas matahari, Ribuan masa turun ke jalan, melontarkan sumpah serapah lantaran sikap penguasa yang dianggap tak bisa dikunyah ego, tak mampu mendongkrak selilit. Memperjuangkan tuntutan pada tataran draft rancangan peraturan rektorat tahun 2018 agar segera dibatalkan. Keluhan-keluhan yang didasarkan pada rancangan Peraturan Rektorat pada saat itu belum sepenuhnya diterima wakil rektor 3. Tetapi gejala yang diwacanakan dalam tuntutan telah menciptakan dimensi yang melampaui kenyataan, sangat hiperrealis.


Persoalannya terletak dalam peraturan Rektor No.3 Tahun 2017 tentang tata cara pemberian penghargaan dan sanksi serta Rancangan peraturan Rektor tahun 2018 tentang Ormawa yang dianggap membelenggu aktivitas kegiatan kemahasiswaan, serta mengikis demokrasi perlahan-lahan. Ketiadaan kompetisi yang sehat, malah-malah cendrung oportunis menjadi rasionalitas adanya peraturan tersebut. namun tak sepenuhnya bisa dibenarkan, bila mengacu pada pasal ke-19 rancangan peraturan rektor;


Panitia Pemilihan Raya dibentuk oleh Rektorat


Gerakan 5000 Mahasiswa Unila berdaulat sepakat bahwa pembentukan dewan mahasiswa menyalahi demokrasi. Namun ‘Dewan Mahasiswa’ disini bukanlah menyalahi demokrasi, melainkan kekuasaan penuh legislatif adalah implikasi dari sistem negara Federalism-parlementary. Artinya kekuasaan tertinggi ada di tangan Mahasiswa. kembali pada variabel sebelumnya, lalu dimana letak kesalahannya yang paling mendasar ?


Rektorat memegang hak vote lebih dominan daripada Mahasiswa


Surplus peran rektorat menjadi dominan, adanya hegemoni yang dikhawatirkan akan membelenggu kebebasan mahasiswa terlepas dari adanya harapan membangun kembali Unila agar bebas dari pragmatisme politik, menjadi konsekuensi dasar bermulanya kompetisi demokrasi Unila yang sehat. Belum berlansungnya sosialisasi rancangan peraturan rektorat adalah permasalahannya. Alhasil, belum ada penafsiran secara regulatif, sehingga beberapa pasal cendrung multi-tafsir, bisa dikatakan pasal karet. Maka amat disayangkan apabila tuntutan pencabutan dan penghentian draft tidak diawali dengan Uji kelayakan secara kolektif-kolegial.


Pertaruhannya adalah layak atau tidak. Revisi dan tafsir mestilah terikat pada ruang musyawarah-mufakat bukan terbelenggu ke dalam ruang-ruang populis. Akhir-akhir ini, rekan-rekan gerakan mahasiswa termutakhir tengah mengamini apa yang disabdakan para pejuang MOBOKRATIS. Apa yang publik lihat saat ini, gerakan mahasiswa yang digawangi oleh kepentingan politik, sedang berkecambah kedalam egosentrisme, bisa dipresepsikan ke dalam demokratisme semu ala orde lama. Dalam sorot yang sunyi mapun hiruk, gerakan mahasiswa perlan-pelan merayap mencari momen agar tetap selamanya menguasai kampus. Indikasi-indikasi kuat selama ini layak kita perhatikan, tidak adanya kompetisi dalam berdemokrasi, misal pada saar pemilihan raya, semakin ia terikat oleh golongan-golongan tertentu. Ketika panitia khusus dikuasai oleh mahasiswa secara de facto, tidak ada peluang terjadinya persaingan yang sehat. Rancangan Peraturan Rektorat tentang Ormawa memang ada benarnya, tapi lagi-lagi perlu dilakukan revisi dan penafisiran pada skala kolektif; musyawarah mencapai mufakat. Berbagai elemen mahasiswa musti bersatu, mengesampingkan segala kepentingan perut dan kekuasaan pada satu tujuan. Demi kemashlatan bersama.


Artinya disini, populisme pergerakan bukanlah solusi utama. Tapi juga tidak mengesampingkan peran orang-orang yang ada di Rektorat. Idealisme sama sekali tak bisa digadaikan. Tetapi segala keputusan, bila menilik dalam ranah historis-konstantaNusantara founding father kita membuat UUD 1945 dan Pancasila bermula dari musyawarah, bukan berlandaskan adanya agitasi ataupun tindakan-tindakan separatis yang dilakukan PRRI-Permesta dan TI-DII. Maka, pergerakan populis sama sekali tidak mencerminkan idealisme melainkan mencerminkan partikularitas golongan, bisa didefinisikan ke dalam sifat-sifat anarki indvidual, bukan anarkisme kolektif yang berlandaskan sumbu berfikir; Gagasan.


Sepertinya publik harus mencermati idealitas pergerakan mahasiswa, posisi dan peran strategis mahasiswa yang bergerak dalam ranah musyawarah mapupun populis serta peran rektorat itu sendiri. Pihak Rektorat menjadi salah ketika membatasi pergeraka mahasiswa dalam berfikir dan bertindak apalagi sampai-sampai menskorsing mahasiswa dengan ancaman DO. Pihak mahasiswa menjadi salah ketika tidak ada kreativitas dalam menuangkan ide dan gagasan. Kedua belah pihak musti beranjak dari kesemuan berfikir, ketika sampai pada tatara idealisme barulah materialisme terwujud.


Rektorat penuh dengan kebijaksanaan, mereka seperti Bung Besar, seringkali dianggap demikian. Merekalah yang bertanggung jawab atas masa depan mahasiswa katakanlah orang kecil. Kebijaksanaan mereka dalam mengambil keputusan selalu dipertimbangkan masak-masak. Alhasil keputusannya selalu berdampak besar bagi semua orang. Kendati cara-cara yang dilakukan seringkali bermuara pada eksekusi, dan represifitas. Namun surealisme sejarah mencatat, Bung Besar adalah manusia yang mengaku dirinya dewa, diatas para raja, sehingga di abad klasik, era Yunani kuno, ada sebuah cerita dimana rakyat membunuh Rajanya secara sadis. Sudah pasti orang dibalik rakyat adalah Bung Besar. Mungkin namanya saat itu bukan bung besar, bisa saja Alexandrer yang Agung atau barangkali Zeus dalam mitologi Yunani. Tetapi itulah kekuatannya, kebijaksanaan yang mampu mengubah dunia dan melenyapkan suatu sejarah yang ada, karena faktanya sejarah hanya milik para pemenang.



Hari ini adalah tahun 2018 dimana keseimbangan kampus mengalami kekacauan yang luar biasa. Kehadiran Bung Besar sewaktu-waktu akan melenyapkan sejarah yang ada, dan ketika sejarah itu hilang, itu bukan karena kehadiran Bung Besar, melainkan kesalahan orang kecil bernama Mahasiswa yang berhenti berfikir. Setidaknya jika idealitas kampus sulit tercapai, sejarah akan mencatat perjuangan orang kecil. Perjuangan tanpa meniadakan perdamaian dan keadilan.



Penulis : Aqil dan Hendra Sahputra