SAHARA NEWS -- Belakangan publik dihebohkan dengan isu "buku merah" atau IndonesiaLeaks.
Isu itu berawal dari viralnya pernyataan media mantan pimpinan KPK, Bambang Wijayanto yang mengungkap adanya dugaan aliran dana suap kepada pimpinan Polri. Selain KPK, isu itu langsung dibantah oleh Polda Metro Jaya melalui Dir Krimsus yang menangani perkara suap Basuki Hariman.
Selain diramaikan oleh tanggapan elit, Senin pagi (15/10), netizen ikut meramaikan opini soal IndonesiaLeaks sebagai sumber utama berita tersebut. Netizen di Twitter memviralkan tagar #IndonesiaLeaksCumaISU.
Tagar atau hashtag #IndonesiaLeaksCumaISUsempat di posisi terpopuler kedua pada pagi tadi.
Pemilik akun twitter @Saiful_Hadimenyayangkan opini publik dikuasai berita bohong.
"Prof. @mohmahfudmd saja yang ahli hukum dengan tegas sudah mengatakan berita seperti ini akan membuat opini publik dikuasai berita bohong. Kita harus perkuat narasi republik ini dengan berita yang akurat," twittnya.
Pemilik akun lain Romadhon jasn @donjasnmengkomentari isu Indonesialeaks adalah hoax mengutip pernyataan anggota DPR Masinton.
"Anggota Dewan @Masinton yakin ini fitnah," jelasnya.
Sementara pemilik akun @NatsirWalidmengajak, pengguna media sosial agar jangan mau diadu domba dengan isu hoax dan opini liar.
"Hoax sangat berbahaya buat NKRI, maka harus dilawan. Hoax jangan dipelihara di republik ini. Hentikan. Jangan adu domba Polri dengan KLK. Jangan sebar haox," ujarnya.
No comments:
Post a Comment