Dalam kegiatan Rakerda MUI Lampung | Doc. Sahara news |
PRINGSEWU, SAHARA NEWS-- Semakin hari semakin tahun ancaman bangsa Indonesia terus datang. Salah satunya adalah radikalisme, intoleransi, dan terorisme.
"Cukup banyak di Indonesia, termasuk Lampung, simpatisan ISIS, Jamah Daulah Islamiyah, Napi terorisme, mantan NII, alumni Afganistan. Kehadiran mereka bukan berdiri sendiri tapi terkoneksi dengan dunia," ungkap Kabinda Lampung, Brigjen Daru Cahyono pada saat menyampaikan pada acara Rakerda 2 MUI Lampung, dengan tema peranan BIN dalam menangkal radikalisme dan terorisme di Hotel Urban, Pringsewu pada Jumat (29/6/2018).
Karena itu, menurutnya, masyarakat perlu mengetahui dan mewaspadai indikasi seseorang terkena paham radikal. "Di antaranya tidak mau memasang bendera merah putih, cenderung menyendiri tidak mau berkumpul kecuali dengan satu kelompoknya, salah satu contohnya kalau kita salat di mushalanya, tempat salat kita dibersihkan atau dipel," tutur Brigjen Daru Cahyono.
Untuk mengantisipasi masyarakat yang belum menjadi simpatisan paham radikal dan terorisme, ia mengajak kepada ormas dan tokoh masyarakat agar bekerjasama mencegah tindakan terorisme.
"Mari kita sebagai tokoh masyarakat berperan aktif dan bersinergi dalam mencegah paham radikal. Kita sebagai garda depan dalam menangkal paham tersebut agar masyarakat tidak menjadi simpatisan, militan, atau bahkan aktor inti," ujarnya. (Abdul Qodir Zaelani)
No comments:
Post a Comment