Semangat dalam menggapai cita - cita |
KAJIAN ILMU, MEDIA SAHABAT NUSANTARA -- Setiap
orang pasti memiliki cita - cita. Bahkan banyak para remaja yang mengalami
dilema dalam hidupnya. Karna ketika kita masih kecil pertanyaan “apa cita
–cita mu ketika besar nanti?”, tidak sulit
untuk menjawabnya. Lalu mengapa ketika kita beranjak remaja pertanyaan itu
menjadi sangat sulit untuk dijawab? Karna ketika kita beranjak remaja kita
bingung bakat apa yang kita miliki, dan juga belum menemukan jati diri. Padahal makna dari
cita - cita ialah sesuatu yang ingin digapai manusia melalui usaha. Kita sering
mendengar kutipan “dimana ada kemauan pasti disitu ada jalan”. Jika kita memiliki cita – cita dan berusaha
untuk menggapainya dengan sekuat tenaga pasti apa yang kita impikan akan
menjadi nyata bukan hanya fatamorgana. Cita –cita membuat tujuan hidup kita
menjadi terarah. Namun dalam perjalanan menggapai cita – cita kita pasti akan
menemukan banyak rintangan, batu kerikil yang tajam , jurang yang terjal, angin
topan, pohon tumbang, bahkan tersandung pun hal yang sudah biasa. Dan kunci
untuk mewujudkan cita – cita ialah terus
hadapi rintangan dengan penuh senyuman, ikhlas, sabar, walaupun harus berlumur darah,
derita dan air mata. Karna kesuksesan itu butuh proses, dan tak ada yang
instan.
Lalu
bagaimana cara kita untuk sukses menggapai cita –cita?
Jika kita
mencicipi makanan khas lampung seperti pindang ikan
Baung yang sangat lezat rasanya. Apakah pindang tersebut dibuat dengan bumbu
dan rempah – rempah secara utuh dan bulat – bulat ?
Tidak, tetapi
bumbu seperti bawang putih, bawang merah, kunyit, cabai, mereka perlu ditumbuk
lebih dulu supaya nanti rasanya lebih enak. Begitu juga dengan menggapai cita
cita, kita perlu ditumbuk dimasa muda kita dengan menuntut ilmu, dan memperbanyak
pengalaman dalam hidup , untuk mencapai kejayaan dalam puncaknya.
Selain itu,
lakukan lah apa yang bisa kamu lakukan saat ini, jangan menunda – nunda nya sampai esok. Kita pasti
sering mendengar (Baidhatul yaum khairun min dajajatil ghadd)
“telur hari ini lebih baik daripada ayam esok”. Sebaik dan sebagus apapun ayam
esok pasti lebih enak telur yang dimasak
hari ini, karna ayam esok hari belum tentu tersedia dihadapan kita. Hari
kemarin adalah masa lalu, Hari ini adalah kenyataan yang harus kita hadapi, dan
Hari esok adalah harapan. Harapan yang hari ini
kita panjatkan belum tentu sama dengan yang Allah rencanakan. Karna pada
hakikatnya manusia hanya bisa berencana dan Allah SWT yang menentukan. Sekecil
apapun pekerjaan hari ini, kerjakan ! Sebesar apa
hasilnya nanti, syukuri ! Tetap berharap untuk esok hari,
tetapi sempurnakan yang hari ini.
Lalu,
percayalah pada kemampuan diri sendiri (be yourself) karena Allah
mencipakan manusia dimuka bumi ini
dengan beraneka ragam bentuk kekurangan dan kelebihan, jadi jangan pernah
menjadi sosok orang lain untuk meraih sebuah impian, tapi percayalah pada diri
sendiri dengan kemampuan yang akan di torehkan. Kemudian, jangan biarkan
fikiran negative menggerogoti otak kita, biasanya ketika kita sedang berusaha
untuk membuktikan pada dunia bahwa kita mampu untuk menggapai cita, tak sedikit
kritikan datang silih berganti, disaat seperti inilah kita harus mampu memilh
dan memilah, mana kritikan yang bisa kita pakai karna diucapkan dengan tulus
dan bersifat membangun, dan membuang kritikan yang terdengar bersifat dengki
dan berniat menjatuhkan. Dan yang terakhir kita harus tetap fokus, karna fokus adalah hal yang paling
kursial bagi seseorang yang sedang berproses mewujudkan cita –cita. Dan jangan
lupa membuat sketsa rencana jangka panjang dan jangka pendek. Yang penting
kendalikan waktu jangan sampai waktu yang mengendalikan kita. Dan satu hal yang
perlu di ingat “jangan melihat seseorang ketika berada pada puncak
kesuksesan, tapi lihatlah bagaimana proses ia bisa sampai pada puncak
kesuksesan”
Penulis : Putri Atiqa, Kader IPPNU Bandar Lampung
No comments:
Post a Comment