Pantai Tirom Awi, Karangbrak Pematang Sawa, Tanggamus |
Tanggamus
adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Tanggamus mempunyai
banyak sekali potensi yang bisa di kembangkan, mulai dari segi ekonomi, perkebunan, bahkan obyek
wisata yang terkenal banyak sekali. Mulai dari keindahan Gunung Tanggamus,
Kemegahan Bendungan Batutegi, Hebatnya Air Terjun Lembah Pelangi, atau bahkan
takjubnya melihat Gigi Hiu, selain itu ada banyak potensi wisata yang masih
asri dan tersembunyi di kabupaten tanggamus, salah satunya pantai Tirom Awi
yang terletak di desa karangbrak, kecamatan pematang sawa .
Menuju
Pantai Tirom Awi tidak lah mudah, saya dengan teman – teman mahasiswa
Universitas Lampung saat mengunjungi pantai tersebut harus melalui jalur laut.
Dari kota agung menuju karangbrak membutuhkan waktu sekurang – kurangnya 2 atau
3 jam menggunakan perahu kecil atau lodeng sebutan di daerah ini.
Perjalanan
ekspedisi kami, dimulai dari Desa Betung Kecamatan Pematang Sawa, Tanggamus. Untuk menuju
daerah tersebut, kita memiliki dua cara, yaitu melalui jalur darat dan laut.
Jika kita menggunakan jalur darat, perjalanan harus menggunakan motor tril atau
motor yang sudah di modifikasi dikarnakan medan yang sangat sulit, disana jalan
hitam belum tembus, masih mengandalkan jalan tanah dengan medan yang sangat
berbahaya. Karna hal tersebut, kami memutuskan untuk menggunakan jalur laut.
Saat
memilih menggunakan jalur laut, kita bisa menggunakan bermacam perahu, mulai
yang ukurannya cukup besar, sedang ataupun kecil. Kami pun memilih menggunakan
perahu both yang mempunyai kapasitas 18 penumpang. Cukup mahal untuk menyewa
sebuah kapal kecil, kisaran 1 Juta sampai 3 Juta untuk menyewa satu buah kapal
milik nelayan, dan membutuhkan banyak bahan bakar untuk menghidupi sebuah kapal
kecil atau disini disebutnya lodeng.
Sekitar
Pukul 09.00 Kami pun berangkat menggunakan Lodeng tersebut. Dalam perjalanan
menuju lokasi, kita akan di suguhkan banyak sekali pemandangan yang indah dan masih
asri. Mulai dari sepanjang pantai yang masih asri dan pemandangan bukit – bukit
hijau nan lebat di sepanjang jalur menuju lokasi. Sebelumnya kami memang sudah
membawa pancing, agar bisa menikmati memancing ikan ditengah laut selagi
bersantai.
Jernihnya
air laut di perjalanan, seakan daerah tersebut memberi tanda inilah surga yang
masih tersembunyi. Banyak bintang laut yang bisa kita nikmati saat dalam perjalanan,
selain itu juga banyak ikan – ikan kecil mengelilingi trumbu karang, dan
hamparan pantai indah yang Nampak saat menyusuri indahnya pesona pemandangan
kecamatan Pematangsawa, Tanggamus.
Menurut
cerita warga setempat, daerah ini masih asri karna sangat jarang ada yang mau
mendatangi wisata yang tersedia di kecamatan pematang sawa, akses yang sulit,
dan publikasi yang masih sangat minim, menjadi salah satu penyebab sedikitnya
wisatawan yang datang ke daerah ini
Dalam
perjalanan tersebut, kami melewati berbagai desa, mulai dari betung, guring,
waynipa, telukbrak, dan ahirnya kamipun sampai di karang brak.
Dan
ahirnya tiba dikarang berak sekitar pukul 12. 00 wib. Saat memasuki karangbrak,
kita akan melihat banyak sekali perahu nelayan, bak sebuah motor yang diparkir
di halaman depan rumah. Banyak sekali perahu nelayan yang sedang terparkir
dengan jangkar menyentuh dasar laut yang dangkal.
Riski Firmanto, Koordinator Mahasiswa yang ditempatkan di desa Betung, menjelaskan tujuan dari perjalanan ini untuk
menyusuri berbagai wisata tersembunyi agar masyrakat tahu akan banyaknya
potensi di daerah Lampung, khususnya Kabupaten Tanggamus
“Dengan
adanya kegiatan ini, mampu kita manfaatkan semaksimal mungkin dalam hal
publikasi, lampung itu indah, lampung itu beragam, dan masih banyak potensi
yang bisa kita kembangkan, salah satunya wisata didaerah terpencil lampung ,
banyak sekali ke indahan yang masih aman tersembunyi, dan ini harus kita jaga,
jangan sampai rusak. Semoga masyrakat lampung lainnya bisa kesini, menikmati
keindahan alam yang Tuhan ciptakan di bumi Indonesia ini” ungkapnya.
Dikarangbrak,
kita semua akan melihat pemukiman warga yang belum cukup banyak, listrik yang
masih menggunakan tenaga surya, menjadi pemandangan yang khas di daerah ini.
Dampak dari jalur darat yang belum terbuka dan terakses dengan mudah,
menyebabkan daerah ini jauh dari perdaban, untungnya disini kita masih mendapatkan
signal, signal ini dipancarkan dari daerah kota agung, beruntung signal cukup
kuat saat kita di pinggir pantai.
Karna
listrik masih menggunakan tenaga surya, daerah ini hanya mampu menikmati
listrik antara pukul 7 pagi sampai pukul 7 malam setiap harinya, dan bisa
sangat singkat saat musim hujan datang.
Ditengah
keterbatasan daerah tersebut, namun pemandangan yang ada di Tirom Awi,
karangbrak sangat menakjubkan dan mampu membuat kita takjub akan keindahan
tersebut.
Pantai Tirom Awi |
Mulai
dari pasir putih, tempat yang masih sangat bersih, terumbu karang dan ikan –
ikan cantik yang bisa kita lihat layaknya akuarium raksasa, dan pulau – pulau
kecil mengitarinya. Menjadikan pemandangan yang mampu membuat kita terkagum
akan ke indahan daerah ini.
Selanjutnya
kami naik ke gunung dalom, sebuah pulau kecil yang diatasnya ada makam ratu
balaseribu yang di keramatkan warga setempat. Kami pun menyempatkan untuk
ziarah dimakam keramat. Tidak jauh dari makam ratu balaseribu, kita akan
melihat sebuah patok, yang sudah berada di gunung tersebut sejak sebelum
pecahnya gunung Krakatau, di patok tersebut tertuliskan tahun 1629 M.
“Digunung
dalom, yang mempunyai makam syekh ratu balaseribu, menurut kepercayaan penduduk
setempat, terdapat karomah bagi yang berziarah, banyak orang datang kesini
memang agar bisa ziarah disini, seperti warga dari Palembang dll. Karna disini
sudah terkenal mengenai makam ratu tersebut” ungap Sahyan, kepala pekon desa
Betung, Pematangsawa, Tanggamus.
(Menurut
Suku Lampung/Komering Ratu adalah sebutan Raja pada masalalu)
Setelelah
berziarah, kami pun menikmati pemandangan pantai Tirom Awi, Nampak dari puncak
gunung dalom ini, kita bisa melihat pulau tabuan, sebuah pulau yang cukup besar
yang ada di daerah tanggamus.
Deburan
ombak yang tak begitu kuat, menjadikan nuansa yang romantis, hembusan angin
yang sejuk, menjadikan daerah ini tak begitu panas meski di siang hari. Ikan
berwarna warni bisa kita lihat dengan jelas. Kapal nelayan mulai berlalu
lalang, mencari ikan di daerah tersebut. selain itu juga, jika kita beruntung.
Di sore hari kita akan melihat banyaknya lumba-lumba yang bermain di pantai Tirom
Awi, karangbrak, Tanggamus. Sayang, saat kami berkunjung masih siang, sehingga
tidak bisa berjumpa dengan lumba-lumba yang juga menjadi mascot dari kabupaten
Tanggamus tersebut.
Setelah
puas, kamipun pulang kembali ke Desa Betung. Sekali lagi kami menikmati
pemandangan yang begitu indah di sepanjang perjalanan. Setelah setengah
perjalanan, kami pun memutuskan untuk berenang menuju pantai yang mempunyai
banyak terumbu karang yang indah. Tibalah di sebuah pantai lain, disini kami
habiskan waktu bersama, ada sebagian tim yang memancing, dan ada sebagian tim
yang berenang sambil mencari bintang laut dan berfoto bersama.
No comments:
Post a Comment