Taman Gajah (Doc. Indra Kusuma) |
Mundur Tangkap. Maju Tendang Trisnoo
Teriakan
sebuah nama yang sudah jarang terdengar di masa – masa sekarang pada sebuah
lapangan futsal. Terlihat seorang bocah yang sedang dipukul – pukuli kepala nya
dan mencoba berdiri, tersenyum, sampai tertawa ditengah – tengah kekecewaan tim
yang kehilangan harapan padanya untuk mencetak gol. Terik matahari yang terus –
menerus menyucurkan keringat, membuat pertandingan futsal antar bocah itu
dihentikan, sehingga membuat mereka bubar ke tempat – tempat yang berbeda di
lokasi tersebut.
Rasa
senang saat melihat bocah – bocah kecil tertawa terhenti disaat seorang bapak-
bapak tua menghampiri dan mulai memberikan selembar kertas berwarna hijau
dengan gerak gerik nya yang linglung, dengan tulisan kalimat – kalimat kecil
dan tulisan angka yang besar bertuliskan Rp.3000. Dia menatap dengan linglung,
menggaruk kepala, dan sedikit menghela nafas dengan dilanjutkan berkata pendek
“uang nya harus dibayar sekarang yah…”
Panas
matahari yang terik sangat memaksa untuk turun dari sepeda motor dan
meninggalkan lokasi parkir dari sebuah taman bermain yang masih dapat dibilang
baru di Bandarlampung, diresmikan pada tanggal 2 Februari 2018 dengan nama
Taman Gajah Lampung. Sebuah taman yang berlokasi sangat strategis di daerah
Enggal yang menjadi buah bibir diantara para remaja karena menyediakan berbagai
macam hal yang disukai kalangan anak muda. Dengan tempuhan jarak dari kampus
tercinta Universitas Lampung, hanya mengeluarkan biaya belasan ribu rupiah
dengan kendaran Online sudah dapat mengunjungi Taman Gajah ini.
Memang
semua di taman ini seperti di khususkan untuk remaja karena tidak ada pun satu
bangku yang orangtua pasti dibutuhkan untuk beristirahat, namun cukup banyak
orang – orang dewasa yang mengunjungi taman ini dengan motif menemani anaknya
yang ingin main dan mecoba jajanan – jajanan di sekitar taman, serta sekedar
kepengen mencoba mengunjungi.
Di
Taman Gajah ini cukup banyak yang dapat dijadikan spot bermain bagi para anak –
anak dan remaja mulai dari olahraga, hiburan, hingga kesenian.. Spot tersebut
adalah lapangan futsal, lapangan basket, lapangan skateboard, lukisan
background photography, serta mainan odong – odong untuk anak – anak.
Pemandangan Taman Gajah (Doc. Indra) |
Segerombolah
remaja wanita terlihat menempel di dinding – dinding taman dari kejauhan. Kaki
melangkah, mata ingin mengetahui lebih banyak, otak ingin merekam lebih banyak
momen kebersamaan layaknya sebuah kamera yang ingin membekukan sebuah peristiwa
diatas sebuah gambar, terlihat mereka sedang berfoto dengan ekspresi yang
menyenangkan di atas lukisan – lukisan dinding yang terlihat sangat hidup dan
ingin direalisasikan dengan sebuah teknik photography.
Pengunjung
yang beragama muslim tidak perlu keluar dari lokasi taman karena di dalam taman
telah disediakan Mushola dengan ukuran nya yang cukup besar serta desain
stylish yang mengikuti modernisasi. Dengan warna tembok yang membuat
penampilannya terlihat keren, mushola juga menjadi satu satunya bangunan
beratap yang ada di lokasi Taman Gajah Lampung.
Bunyi
keroncongan pada perut pengunjung taman dapat diganjel oleh deretan – deretan
foodcourt yang berlokasi disekitar taman dengan menu – menu dan varian yang
beragam. Lezatnya rasa bakso bakar membuat dompet pengunjung menipis secara
tiba – tiba. Terlebih terik nya panas matahari yang membuat minuman Thai tea
meluncur dengan segar didalam kerongkongan.
Menjelang
bulan Ramadhan tiba, terdengar bisikan para pedagang foodcourt bahwa di Bulan
suci yang kita nantikan, akan terdapat banyak penjual – penjual takjil lezat
yang akan menggoda nafsu kita menjelang berbuka. Taman Gajah juga memiliki
potensi untuk menjadi tempat ngabuburit favorit bagi para remaja yang ingin
menghabiskan waktu berpuasa dengan menjalani kebersamaan bersama teman – teman
demi merapatkan tali persaudaraan.
Terlihat
seorang anak remaja, mengambil sapu lidi, dan menyapu jalan Taman Gajah Lampung
ditengah ramai nya pengunjung disana, membuat orang berfikir bahwa dia adalah
penjaga kebersihan Taman Gajah. Saat selesai melakukan kegiatan dengan sapu
itu, dia mengelap keringat yang mengucur di dahi nya, dan mengambil skateboard
yang tergeletak didekatnya. Sehingga menyadarkan fikiran orang lain untuk
saling menjaga kebersihan taman yang belum lama diresmikan ini.
Untuk
apa pemain skateboard bermain dijalan? Terbesit selintas pertanyaan tersebut,
bahwa memang ada arena skateboarding di Taman Gajah ini, tetapi tidak digunakan
oleh para pelaku kegiatan skateboard. Memang agak kurang terlihat jelas karena
posisi spot arena skateboard berada dibagian atas dari Taman Gajah.
Belasan
tangga terlewati, sehingga mulailah dapat terlihat arena dari skateboard.
Dimana terdapat seorang bocah ditengah arena tersebut, sedang berendam bermain
percikan air dari genangan air yang mengisi arena tersebut. Melihat jarum jam
di pukul 2 siang dan panasnya terik matahari yang menembus ubun – ubun kepala.
Hanya senyuman yang dapat terekspresikan di wajah melihat betapa tangguh nya
seorang bocah berjemur berhadapan dengan sang mentari.
Setelah
berjalan mengelilingi taman, cukup membuat keringat menembus kemeja tipis yang
berharap mendapatkan tiupan angin yang sepoi – sepoi, karena cuaca di Indonesia
yang sedang labil seperti remaja kebanyakan entah mau hujan atau panas terik,
membuat angin pun terasa hangat seperti ruangan berAC yang tidak dihidupkan,
membuat ingin berteduh dibawah pepohonan, tapi apadaya mata memandang, tidak
ada satu pohon rindang pun di sekitar taman. Kata ‘wajar’ lah yang hanya dapat
terfikirkan karena hanya terdapat pohon palem yang bahkan belum ada daunnya
karena masih terbilang baru.
Entah
mengapa di cuaca yang panas, terasa sebuah rasa yang dingin dari telapak kaki.
Rasa dingin tersebut berubah menjadi perasaan tidak mengenakkan bahwa benar nya
suatu firasat bahwa sepatu yang sudah berumur ini tertembus oleh genangan –
genangan air yang menghiasi taman tersebut.
Genangan
air tersebut membuat pengunjung harus berhati – hati dalam melangkah, terlebih
cuaca di Bandarlampung yang masih sering disirami oleh hujan lebat berharap
untuk tidak merusak keindahan Taman Gajah yang menjadi tempat bermain bagi
pengunjung.
Bangunan
yang sebelumnya merupakan sebuah lapangan bagi olahraga dan pasar mala mini,
sudah disulap menjadi taman indah yang berguna sebagai tempat berkumpul dengan
teman – teman dan mencari kawan baru, serta menjadi tempat berolahraga
sekaligus taman bermain untuk anak – anak kecil. Sungguh sebuah taman yang
efektif dan bermanfaat bagi masyarakat Bandarlampung sehingga menambah asset
dan kebanggan tersendiri bagi masyarakat.
Belum
terdengar ada event atau kegiatan rutin di Taman Gajah ini, namun taman ini
juga memiliki potensi sebagai tempat untuk diadakannya event – event atau acara
besar Bandarlampung karena melihat posisi taman ini yang strategis.
Belum
lama pada hari Kartini 2018 baru – baru ini, telah diadakan acara ibu – ibu
memasak bersama oleh ibu Gubernur Lampung, juga sebagai awalan perkenalan Taman
Gajah ini terhadap masyarakat yang belum mengetahui keberadaannya. Terlintas
setitik harapan, untuk kemajuan taman ini sehingga dapat dikenal oleh khalayak
luas sehingga dapat menambah spot – spot yang bermanfaat sebagai wadah bagi masyarakat
untuk menyalurkan hobi dan kesenangannya, serta mengurangi kekurangan –
kekurangan yang terdapat dalam taman Gajah Lampung untuk menyediakan tempat
yang nyaman bagi masyarakat.
Saat
tiba pada hari sabtu, tepatnya yang banyak disebut malam minggu, terlihat
beberapa buah air mancur, berkilauan, indahnya warna dan warni pancuran air,
yang disertai suara terbahak – bahak anak kecil saat tertawa, bergembira
bermain air yang terpancur keatas mereka, akan menjadi momen indah tersendiri
bagi para pengunjung taman yang memiliki keunikannya tersendiri, Taman Gajah,
Bandarlampung.
Penulis : Indra Kusuma , Jurnalistik Komunikasi Unila
No comments:
Post a Comment