Monday, May 7, 2018

Taman Gajah, Potensi Wisata Baru Kota Bandarlampung


Taman Gajah (Doc. Indra Kusuma)


Mundur Tangkap. Maju Tendang Trisnoo

Teriakan sebuah nama yang sudah jarang terdengar di masa – masa sekarang pada sebuah lapangan futsal. Terlihat seorang bocah yang sedang dipukul – pukuli kepala nya dan mencoba berdiri, tersenyum, sampai tertawa ditengah – tengah kekecewaan tim yang kehilangan harapan padanya untuk mencetak gol. Terik matahari yang terus – menerus menyucurkan keringat, membuat pertandingan futsal antar bocah itu dihentikan, sehingga membuat mereka bubar ke tempat – tempat yang berbeda di lokasi tersebut.
Rasa senang saat melihat bocah – bocah kecil tertawa terhenti disaat seorang bapak- bapak tua menghampiri dan mulai memberikan selembar kertas berwarna hijau dengan gerak gerik nya yang linglung, dengan tulisan kalimat – kalimat kecil dan tulisan angka yang besar bertuliskan Rp.3000. Dia menatap dengan linglung, menggaruk kepala, dan sedikit menghela nafas dengan dilanjutkan berkata pendek “uang nya harus dibayar sekarang yah…”
Panas matahari yang terik sangat memaksa untuk turun dari sepeda motor dan meninggalkan lokasi parkir dari sebuah taman bermain yang masih dapat dibilang baru di Bandarlampung, diresmikan pada tanggal 2 Februari 2018 dengan nama Taman Gajah Lampung. Sebuah taman yang berlokasi sangat strategis di daerah Enggal yang menjadi buah bibir diantara para remaja karena menyediakan berbagai macam hal yang disukai kalangan anak muda. Dengan tempuhan jarak dari kampus tercinta Universitas Lampung, hanya mengeluarkan biaya belasan ribu rupiah dengan kendaran Online sudah dapat mengunjungi Taman Gajah ini.
Memang semua di taman ini seperti di khususkan untuk remaja karena tidak ada pun satu bangku yang orangtua pasti dibutuhkan untuk beristirahat, namun cukup banyak orang – orang dewasa yang mengunjungi taman ini dengan motif menemani anaknya yang ingin main dan mecoba jajanan – jajanan di sekitar taman, serta sekedar kepengen mencoba mengunjungi.
Di Taman Gajah ini cukup banyak yang dapat dijadikan spot bermain bagi para anak – anak dan remaja mulai dari olahraga, hiburan, hingga kesenian.. Spot tersebut adalah lapangan futsal, lapangan basket, lapangan skateboard, lukisan background photography, serta mainan odong – odong untuk anak – anak.
Pemandangan Taman Gajah (Doc. Indra)
Segerombolah remaja wanita terlihat menempel di dinding – dinding taman dari kejauhan. Kaki melangkah, mata ingin mengetahui lebih banyak, otak ingin merekam lebih banyak momen kebersamaan layaknya sebuah kamera yang ingin membekukan sebuah peristiwa diatas sebuah gambar, terlihat mereka sedang berfoto dengan ekspresi yang menyenangkan di atas lukisan – lukisan dinding yang terlihat sangat hidup dan ingin direalisasikan dengan sebuah teknik photography.
Pengunjung yang beragama muslim tidak perlu keluar dari lokasi taman karena di dalam taman telah disediakan Mushola dengan ukuran nya yang cukup besar serta desain stylish yang mengikuti modernisasi. Dengan warna tembok yang membuat penampilannya terlihat keren, mushola juga menjadi satu satunya bangunan beratap yang ada di lokasi Taman Gajah Lampung.
Bunyi keroncongan pada perut pengunjung taman dapat diganjel oleh deretan – deretan foodcourt yang berlokasi disekitar taman dengan menu – menu dan varian yang beragam. Lezatnya rasa bakso bakar membuat dompet pengunjung menipis secara tiba – tiba. Terlebih terik nya panas matahari yang membuat minuman Thai tea meluncur dengan segar didalam kerongkongan.
Menjelang bulan Ramadhan tiba, terdengar bisikan para pedagang foodcourt bahwa di Bulan suci yang kita nantikan, akan terdapat banyak penjual – penjual takjil lezat yang akan menggoda nafsu kita menjelang berbuka. Taman Gajah juga memiliki potensi untuk menjadi tempat ngabuburit favorit bagi para remaja yang ingin menghabiskan waktu berpuasa dengan menjalani kebersamaan bersama teman – teman demi merapatkan tali persaudaraan.
Terlihat seorang anak remaja, mengambil sapu lidi, dan menyapu jalan Taman Gajah Lampung ditengah ramai nya pengunjung disana, membuat orang berfikir bahwa dia adalah penjaga kebersihan Taman Gajah. Saat selesai melakukan kegiatan dengan sapu itu, dia mengelap keringat yang mengucur di dahi nya, dan mengambil skateboard yang tergeletak didekatnya. Sehingga menyadarkan fikiran orang lain untuk saling menjaga kebersihan taman yang belum lama diresmikan ini.
Untuk apa pemain skateboard bermain dijalan? Terbesit selintas pertanyaan tersebut, bahwa memang ada arena skateboarding di Taman Gajah ini, tetapi tidak digunakan oleh para pelaku kegiatan skateboard. Memang agak kurang terlihat jelas karena posisi spot arena skateboard berada dibagian atas dari Taman Gajah.
Belasan tangga terlewati, sehingga mulailah dapat terlihat arena dari skateboard. Dimana terdapat seorang bocah ditengah arena tersebut, sedang berendam bermain percikan air dari genangan air yang mengisi arena tersebut. Melihat jarum jam di pukul 2 siang dan panasnya terik matahari yang menembus ubun – ubun kepala. Hanya senyuman yang dapat terekspresikan di wajah melihat betapa tangguh nya seorang bocah berjemur berhadapan dengan sang mentari.

Setelah berjalan mengelilingi taman, cukup membuat keringat menembus kemeja tipis yang berharap mendapatkan tiupan angin yang sepoi – sepoi, karena cuaca di Indonesia yang sedang labil seperti remaja kebanyakan entah mau hujan atau panas terik, membuat angin pun terasa hangat seperti ruangan berAC yang tidak dihidupkan, membuat ingin berteduh dibawah pepohonan, tapi apadaya mata memandang, tidak ada satu pohon rindang pun di sekitar taman. Kata ‘wajar’ lah yang hanya dapat terfikirkan karena hanya terdapat pohon palem yang bahkan belum ada daunnya karena masih terbilang baru.
Entah mengapa di cuaca yang panas, terasa sebuah rasa yang dingin dari telapak kaki. Rasa dingin tersebut berubah menjadi perasaan tidak mengenakkan bahwa benar nya suatu firasat bahwa sepatu yang sudah berumur ini tertembus oleh genangan – genangan air yang menghiasi taman tersebut.
Genangan air tersebut membuat pengunjung harus berhati – hati dalam melangkah, terlebih cuaca di Bandarlampung yang masih sering disirami oleh hujan lebat berharap untuk tidak merusak keindahan Taman Gajah yang menjadi tempat bermain bagi pengunjung.
Bangunan yang sebelumnya merupakan sebuah lapangan bagi olahraga dan pasar mala mini, sudah disulap menjadi taman indah yang berguna sebagai tempat berkumpul dengan teman – teman dan mencari kawan baru, serta menjadi tempat berolahraga sekaligus taman bermain untuk anak – anak kecil. Sungguh sebuah taman yang efektif dan bermanfaat bagi masyarakat Bandarlampung sehingga menambah asset dan kebanggan tersendiri bagi masyarakat.
Belum terdengar ada event atau kegiatan rutin di Taman Gajah ini, namun taman ini juga memiliki potensi sebagai tempat untuk diadakannya event – event atau acara besar Bandarlampung karena melihat posisi taman ini yang strategis.
Belum lama pada hari Kartini 2018 baru – baru ini, telah diadakan acara ibu – ibu memasak bersama oleh ibu Gubernur Lampung, juga sebagai awalan perkenalan Taman Gajah ini terhadap masyarakat yang belum mengetahui keberadaannya. Terlintas setitik harapan, untuk kemajuan taman ini sehingga dapat dikenal oleh khalayak luas sehingga dapat menambah spot – spot yang bermanfaat sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan hobi dan kesenangannya, serta mengurangi kekurangan – kekurangan yang terdapat dalam taman Gajah Lampung untuk menyediakan tempat yang nyaman bagi masyarakat.
Saat tiba pada hari sabtu, tepatnya yang banyak disebut malam minggu, terlihat beberapa buah air mancur, berkilauan, indahnya warna dan warni pancuran air, yang disertai suara terbahak – bahak anak kecil saat tertawa, bergembira bermain air yang terpancur keatas mereka, akan menjadi momen indah tersendiri bagi para pengunjung taman yang memiliki keunikannya tersendiri, Taman Gajah, Bandarlampung.  


Penulis : Indra Kusuma , Jurnalistik Komunikasi Unila

No comments:

Post a Comment