Kader KMNU | Doc. KMNU |
Bandarlampung, Sahara News-- Kembali Mengukir Prestasi, salah satu kader NU terpilih menjadi peserta SEA Teacher atau pre- service student teacher exchange in southeast asia ( South East Asia Teacher) Batch 6 tahun 2018. Ia Hesta Anggia Sari (FKIP Fisika 2016) yang sekarang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum KMNU Unila. Sea Teacher Batch merupakan program tahunan yang dilaksanakan setiap 2 kali dalam setahun dan merupakan program yang di inisiasi oleh SEAMEO (South East Asian Ministers of Education).
Program ini didirikan sejak tahun 1965 dan sudah 11 negara ASEAN yang ikut berpartisipasi dalam program yang diinisiasi oleh SEAMEO (South East Asian Ministers of Education).
Program ini suatu event pertukaran para calon guru di Asia Tenggara yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa mahasiswa dari universitas yang ada di Asia Tenggara untuk memiliki pengalaman dalam mengajar di sekolah-sekolah luar negeri. Program pertukaran para calon guru di asia tenggara yang diperuntukkan untuk mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) yang di prioritaskan untuk jurusan pend. Mipa, B. Inggris, Ekonomi, pgsd, pgpaud.
Waktu pelaksanaan program ini di mulai pada awal rekruitment dari tingkat program studi yang ada di Universitas, lalu di jaring di tingkat jurusan hingga ke tingkat fakultas. Bobot nilai yang di nilai setara dengan program pengalaman lapangan (PPL) atau bisa disebut praktik profesi kependidikan(PPK).
Biaya program ini di tunjang oleh universitas tersebut dan bergantian secara berkala dengan negara yang di kunjungi.
"Alhamdulillah saya tidak menyangka, saaya diterima di program ini . Sebelumnya saya pesimis sekali mengingat saya baru angkatan 2016 yang sebelumnya belum boleh mengikuti program ini , namun setelah saya menanyakan pada BAK (Badan Akademi Kemahasiswaan) FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) akhirnya saya di perbolehkan untuk ikut program ini dan melakukan tes wawancara dengan para juri, Wakil Dekan III dan staff lainnya" ujar Hesta.
Mahasiswa angkatan 2016 ini memang sudah ada niat untuk berpartisipasi dalam program ini ,meskipun ia belum mendapatkan mata kuliah microteaching di mana salah satu syarat wajib untuk mengikuti test SEA Teacher Batch, namun ia mampu bersanding dengan kakak tingkatnya dan mempu menggeser posisi kawan seangkatannya yang juga ikut dalam test wawancara SEA Teacher Batch 6 tahun 2018 ini. "Ada 2 orang dan beberapa kakak tingkat yang seangkatan dengan saya waktu itu dari pendidikan matematika, namun ia tidak lolos dalam tahap test wawancara dengan wadek 3 dan para juri" tambah Hesta.
Harapannya untuk mahasiswa Fkip dapat mencoba program ini guna mengembangkan pedagonis dalam berpengalaman belajar mengajar dengan berbahasa inggris.
Sudah tidak diragukan lagi mahasiswa mahasiswa Indonesia yang memiliki kemampuan setara dengan mahasiswa luar negeri. Dari sini lah mahasiswa Indonesia harus lebih percaya diri dan terus berkarya untuk Indonesia. Terkhusus untuk kader NU yang sekarang ini mulai melambung prestasi nya di kancah nasional maupun di kancah internasional. "Untuk organisasi yg aku ikuti, pesannya, Tetap semangat mengepakkan sayap, khususnya untuk KMNU, ayo bangkit, melang lang buana lah sejauh mungkin, bawa nama baik KMNU, Kampus, juga Indonesia" ujar Hesta .
Tidak ada alasan lagi untuk terus berkarya, karya tidak akan datang dengan sendirinya namun karya akan datang saat kita berusaha. (iis/RK)
No comments:
Post a Comment